Perlahan Ditinggal Pembeli, Pasar Bojong Purwakarta Butuh Renovasi
Biaya renovasi pasar diperkirakan mencapai miliaran rupiah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Pasar Bojong di Desa Bojong Barat, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, nyaris tak tersentuh perbaikan besar selama sekitar 25 tahun terakhir. Akibat kondisi pasar yang semrawut dan terkesan kumuh, jumlah pengunjung ke pasar ini berkurang hingga 70 persen selama beberapa tahun terakhir.
Kepala Desa Bojong Barat, Adik Sahroni mengharapkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun kementerian terkait untuk memerhatikan kondisi pasarnya. “Selama ini belum ada perbaikan besar meskipun kondisi pasar sudah sangat memprihatinkan,” katanya, Rabu (8/6/2022)
Adik menginginkan perbaikan pasar yang meliputi peningkatan kualitas bangunan dan penambahan jumlah kios. Saat ini, jumlah kios di pasar milik pemerintah desa setempat mencapai sekitar 320 unit di lahan seluas 4.000 meter.
1. Renovasi membutuhkan biaya hingga miliaran rupiah
Adik menyebut pendapatan pengelola dari sewa kios hanya Rp1,1 miliar per tahun. Uang tersebut diakui habis digunakan untuk menutupi biaya operasional, terutama pengelolaan sampah yang mencapai lebih dari Rp30 juta per bulannya.
Sisanya, masuk ke kantong Pendapatan Asli Desa sekitar Rp360 juta per tahun. Adik meyakinkan pendapatan pemerintah desanya selaku pengelola pasar tidak akan mencukupi biaya perbaikan. “Setelah kami perhitungkan, kebutuhan untuk merenovasi pasar ini mencapai Rp4-6 miliar,” ujarnya.
Baca Juga: 30 Persen Makanan di Pasar Tradisional Palembang Ada Bahan Berbahaya
Baca Juga: BPOM Temukan Makanan Berformalin di Pasar Tradisional Serang
Baca Juga: 7 Tips anti Repot Berbelanja di Pasar Tradisional