Industri Kreatif Indonesia Didominasi Perempuan, Kata Sandiaga Uno

Perempuan akan jadi game changer di industri kreatif

Bandung, IDN Times – Industri ekonomi kreatif tak henti-hentinya mendapat perhatian Pemerintah Indonesia. Bagaimana tidak, saat ini ekonomi kreatif Indonesia masuk pada peringkat tiga besar dunia dari persentase terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Industri kreatif Indonesia hanya berada di bawah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea dengan K-Pop. Fakta itu memberi harapan pada masyarakat bahwa industri kreatif di Indonesia bisa tumbuh subur seperti di negara lainnya.

Data itu dibenarkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Menurut dia, ekonomi kreatif Indonesia berada di posisi tiga dunia dengan angka ekspansi sebesar Rp1.000 triliun terhadap PDB.

Fokus ekonomi kreatif Indonesia sendiri, kata Sandiaga, ada di tiga sub sektor yaitu kuliner, fesyen, dan griya.

1. Industri kreatif Indonesia didominasi oleh perempuan

Industri Kreatif Indonesia Didominasi Perempuan, Kata Sandiaga UnoSandiaga Uno. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Masih dari data yang sama, Sandiaga mengatakan jika perempuan Indonesia lebih banyak terjun ke industri kreatif ketimbang pria. Namun data ini tidak dilengkapi dengan alasan-alasan yang membuat industri kreatif didominasi oleh kaum hawa.

“Perempuan mendominasi ekonomi kreatif di Indonesia yaitu mencapai 56 persen. Saya optimistis perempuan akan menjadi game changer yang mendorong ekonomi kreatif di Indonesia,” kata Sandiaga Uno, dalam webinar dengan tema Menumbuhkan Ekonomi Kreatif untuk UMKM Indonesia, Kamis (12/8/2021).

Sandiaga sendiri berpikir jika perempuan yang mandiri bakal menjadi salah satu faktor pengubah industri kreatif setelah pandemi COVID-19 usai. Contoh kreativitas yang melibatkan perempuan, kata Sandi, ialah program Aqua Home Service.

2. Pemerintah pastikan tidak tinggal diam dalam memajukan industri kreatif

Industri Kreatif Indonesia Didominasi Perempuan, Kata Sandiaga UnoUnsplash

Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop dan UKM, Eddy Satria juga menjelaskan bahwa salah satu upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian melalui kementeriannya adalah dengan menghadirkan program yang tepat sasaran dan efektif untuk para pelaku UMKM.

Kata dia, usaha mikro dan kecil adalah sektor yang kondisi keuangannya paling terdampak karena sebagian besar tidak memiliki uang tunai dan tabungan. Atau, setidaknya, uang mereka akan habis dalam satu bulan jika usahanya tidak jalan.

Menurut Eddy, hanya sebagian kecil UMKM yang memiliki tabungan: kurang dari 10 persen. Maka itu, Kemenkop UMK sendiri telah menganggarkan dana untuk program dana Bantuan Produktif Usaha Mikro atau BPUM. Hal ini sejalan dengan pengesahan PermenKopUKM Nomor 2 Tahun 2021.

“Pemerintah tidak tinggal diam. Terbukti bagaimana anggaran Rp700 trilun di tahun 2020 kita lakukan dalam pemulihan ekonomi nasional, melalui Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN). Dan tentu saja hampir sama di 2021, sekitar Rp700 trilun, seperenam untuk UMKM kita,” ujarnya.

“Selain kita bantu infastruktur organisasi, kita juga bantu dengan bantuan-bantuan BLT, Banpres, dan KUR,” ungkapnya.

3. Belajar dari Aqua yang melibatkan 9.000 perempuan

Industri Kreatif Indonesia Didominasi Perempuan, Kata Sandiaga UnoIlustrasi perempuan Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Vice Presiden Sales Operation Danone-AQUA, Eva Lusiana menjelaskan bahwa Danone-AQUA menginisiasi program AQUA Home Service (AHS) yang berfokus memberdayakan keluarga atau secara lebih spesifik ibu rumah tangga.

Perempuan, kata dia, memiliki determinasi, semangat, kemampuan untuk menginspirasi dan merawat kesehatan dan kesejahteraan keluarga maupun komunitas di sekitar. Hingga saat ini AHS telah memberdayakan lebih dari 9.000 anggota, yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dari 15 provinsi di Indonesia 

“AHS diharapkan tidak hanya dapat memperkuat perekonomian keluarga, tetapi juga memberdayakan anggotanya dengan memberikan bekal berbagai keterampilan, supaya para anggotanya dapat memperluas bisnisnya,” ujar Eva.

Sementara itu, CEO Danone Indonesia, Connie Ang mengatakan, AHS tidak hanya membuat pelaku UMKM mampu bertahan dalam situasi pandemi, tetapi membuat kemajuan dalam meningkatkan kemampuan finansial keluarga.

“Banyak dari usaha kecil ini digerakkan oleh perempuan, terutama ibu rumah tangga. Kami memperkirakan tren ini akan semakin cepat, karena ekonomi Indonesia bergerak menuju bisnis domestik dan tingkat rumah tangga,” tutur dia.

Baca Juga: Sandiaga Uno Dorong Percepatan Digitalisasi Ekonomi Kreatif saat PPKM

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional 2021: Ajak Perempuan untuk Sadar Pilihan

Baca Juga: Kurangi Budget Iklan, Aqua Buat Program Bagi-bagi Hadiah pada Konsumen

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya