Bus Trans Cirebon Resmi Mengaspal meski Shelter Belum Dibikin
Besaran tarif moda transportasi massal ini belum ditentukan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cirebon, IDN Times - Empat dari sepuluh armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Cirebon resmi mengaspal di Kota Cirebon, Senin (12/4/2021). BRT Trans Cirebon akan melintas di Kota Cirebon dan daerah sekitarnya untuk membantu mobilitas masyarakat. Kendati sudah resmi beroperasi, pemerintah daerah belum menentukan tarif.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, Andi Armawan menjelaskan, Pemkot Cirebon dan pengelola belum menentukan besaran tarif BRT karena sejumlah alasan. Menurutnya, tim masih mengkaji kesesuaian tarif yang akan diberlakukan. Selama dua pekan ke depan, masyarakat dibebaskan dari biaya tarif menggunakan layanan BRT.
"Selama dua pekan ke depan masih gratis. Untuk besaran tarif penumpang masih dirapatkan oleh tim. Soft launching BRT ini memberangkatkan empat armada," ujarnya usai peresmian BRT Trans Cirebon di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Senin, (12/4/2021).
1. Keberadaan shelter masih jadi pertimbangan
Pengoperasian awal BRT Trans Cirebon belum disertakan pembangunan shelter. Andi menjelaskan, rencananya delapan halte disiapkan untuk mengangkut penumpang dan disebar di wilayah Kota Cirebon dan empat lainnya di wilayah Kabupaten Cirebon.
Menurutnya, sejauh ini shelter masih menggunakan sistem knock down. Artinya, proses mengangkut dan menarik penumpang tidak menggunakan shelter seperti di kota lain. Hanya saja, titik-titik shelter ini belum permanen untuk menurunkan dan mengangkut penumpang.
"Shelter (direncanakan) ada delapan, dan untuk sementara belum permanen. Sistemnya masih knock down. Inti fungsi shelter ini untuk membedakan dengan angkutan perkotaan, angkutan pedesaan, dan angkutan online. BRT ini tidak bisa menurunkan di sembarang tempat," terangnya.