Tak Cuma buat Hiburan, Proses Demokrasi Juga Terjadi di Medsos
Diskusi antar-akademisi paparkan hal penting bermedia sosial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Kementerian Komunikasi dan Informati (Kominfo) belum lama ini menggelar diskusi publik secara virtual yang dikerjakan bersamaan dengan Komisi 1 DPR RI. Diskusi yang mengangkat tema Peran Media Sosial Dalam Merawat Demokrasi Digital ini dihadiri oleh sederet akademisi.
Dari diskusi yang digelar pada Sabtu (10/9/2022) tersebut bisa disimpulkan bahwa proses demokrasi tidak hanya terjadi di lingkungan sehari-hari, melainkan pula di dunia media sosial digital. Hal itu menjadi penting mengingat arus informasi di platform media sosial digital sangatlah cepat.
1. Demokrasi bukan sekadar pemilu dan kontestasi politik
Akademisi Universitas Negeri Padang, AB Sarca Putera, mengatakan bahwa terdapat kekeliruan masyarakat luas dalam memandang makna daripada demokrasi. Bahwasannya, kata dia, demokrasi bukan sekadar pemilu dan kontestasi politik, melainkan hampir seluruh aktivitas manusia merupakan proses berdemokrasi.
Di sisi lain, kata dia, demokrasi juga bisa mati bila tidak dirawat dengan baik. “Memasuki era digital ini kita harus melebur untuk menjaga setiap prinsip yang terkandung dalam demokrasi” tuturnya, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (15/9/2022).
Baca Juga: Budaya Digital Membaik, Indeks Literasi Digital Indonesia Naik
Baca Juga: Gerindra Daftar Peserta Pemilu, Prabowo: Demokrasi itu Berat dan Sulit