TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sering Diabaikan, Skill Ini Bantu Pengusaha Bangkit dari Kesulitan

Uma Hapsari membagikan pengalamannya dalam berbisnis

Pemilik brand Amazara, Uma Hapsari (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Kalau kamu adalah seorang pemilik usaha, apalagi yang kegiatannya masih dipegang oleh sendiri, perihal keuangan seringkali merupakan satu divisi yang paling sering diabaikan. Bagaimana tidak, dengan banyaknya pekerjaan mulai dari jualan, hingga nyiapin produk sampai ngatur karyawan, sering kali urusan laporan keuangan bukan menjadi fokus para pengusaha rintisan.

Buat pebisnis, kemampuan untuk mengelola keuangan jelas bukan pekerjaan mudah. Tapi jika tidak segera dikelola dengan pintar, investasi yang tadinya ditujukan buat growth perusahaan bisa berubah jadi pengeluaran yang tidak terkontrol. Kalau sudah begitu, bisnis bisa merugi, bahkan mengalami kebangkrutan.

Nah, untuk mengatasi masalah itu, pengusaha kenamaan asal Yogyakarta, Uma Hapsari, punya tips dan triknya nih. Simak di bawah ini, ya:

1. Ketika Amazara tutup dan mampu bangkit kembali

Brand lokal Amazara (Instagram.com/@amazara.id

Kondisi seperti itu memang wajar dialami. Bahkan, pemilik brand Amazara, brand sepatu wanita lokal dari Yogyakarta, Uma Hapsari, pun pernah hampir mengalaminya. Berdasarkan pengalamannya, ia bercerita jika di tahun ke empatnya berbisnis Amazara yang mulanya menjual ribuan sepatu setiap bulannya, bahkan sempat berkolaborasi dengan nama besar seperti Tiara Pangestika hingga Nagita Slavina, akhirnya ditutup karena sudah tidak mampu membayar karyawan dan kegiatan operasional bisnisnya.

Seperti halnya plot twist dalam film, Amazara bangkit lagi dan memulai semuanya dari bawah. Uma mengatakan bahwa salah satu skill yang sering diremehkan namun ternyata berujung menyelamatkan Amazara adalah kemampuan pemimpinnya untuk mampu membaca dan menganalisis laporan keuangan perusahaannya.

“Tanpa kemampuan itu, Amazara mungkin bukan lagi ditutup dengan nol, namun malah bisa minus dan tertimbun utang,” kata Uma, dalam rilis yang diterima IDN Times, Selasa (6/4/2021).

2. Berbekal pengalaman, Uma rutin membagikan trik berbisnis

Pemilik brand Amazara, Uma Hapsari (IDN Times/Istimewa)

Dengan kemampuan menganalisis posisi keuangan bisnisnya, Uma akhirnya membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan dilandaskan fakta dan data, bukan kira-kira semata. Karena laporan keuangan menunjukkan kerugian yang terus-menerus dengan arus kas yang tidak cukup lagi membiayai operasional bisnis ke depannya, Uma memutuskan untuk menutup Amazara. Memang menurut perhitungan bisnis hal itu tidaklah mudah, namun paling tidak kerugian bisa diminimalisir.

Ketika akhirnya Amazara mampu bangkit pada tahun 2020, Uma mulai sering membagikan cara mudah membaca dan menganalisis angka dan data kepada rekan-rekan pebisnis lainnya. Melalui kacamata praktisi, Uma membagikan trik praktis supaya pebisnis tidak lagi merasa ruwet dalam mengelola keuangan bisnisnya.

3. Sering menginspirasi, Uma akhirnya memulai komunitas Mendaki Kembali

Founder dan Co-Founder Mendaki Kembali, Uma Hapsari dan Aliyah Natasya (IDN Times/Istimewa)

Sejak itu pula, pada Agustus 2020 Uma memulai komunitas Mendaki Kembali. Uma percaya bahwa di mana pun posisinya dalam merintis sebuah usaha, kemampuan mengelola keuangan sejatinya mampu mendorong pebisnis untuk mendaki kembali, bahkan dari titik terendah sekali pun.

“Melalui Mendaki Kembali, ribuan pengusaha belajar cara mengelola dan membaca laporan keuangan bisnisnya dari kacamata praktisi bisnis,” tuturnya.

Meski bukan akuntan yang mampu mengajarkan cara membuat laporan keuangan yang baik dan benar, Uma tetap bertekad bulat untuk bisa membagikan pengalamannya supaya bermanfaat buat pengusaha lainnya.

Baca Juga: Bantu Brand Lokal, Ridwan Kamil Desainkan 22 Produk di Tanah Air

Baca Juga: 9 Inspirasi OOTD dengan Sepatu Boots ala Hyuna, Classy!

Baca Juga: 6 Tips Merawat Sepatu saat Musim Hujan, Cara yang Tepat Bikin Awet! 

Berita Terkini Lainnya