Sejauh Mana Cuci Tangan Pakai Sabun Jadi Budaya di Indonesia?
Pembangunan sanitasi termasuk dalam RPJMN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Tanggal 15 Oktober telah menjadi Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS), dan telah disahkan oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). Di Indonesia sendiri, pemerintah bersama sederet perusahaan swasta melakukan beberapa tindakan guna membudayakan praktik cuci tangan pakai sabun (CTPS).
Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kartini Rustandi mengatakan, CTPS merupakan pintu masuk sebagai pelaksanaan pilar-pilar lain dari sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).
Untuk itu, ia berharap perilaku CTPS dapat dibudayakan di sekolah, rumah tangga, pondok pesantren, bandara, pelabuhan, terminal, tempat ibadah, tempat wisata, hotel, dan fasilitas umum dapat berjalan baik.
"Masa depan kita ada di tangan kita. Mari aksi bersama untuk membuat CTPS menjadi nyata bagi semua. CTPS budaya kita semua," kata Kartini, ketika menghadiri acara Aksi Bersama Membuat Cuci Tangan Pakai Sabun Nyata Bagi Semua, dikutip lewat rilis yang diterima IDN Times, Jumat (15/10/2021).
1. Misi pembudayaan CTPS didukung momentum pandemi COVID-19
Dalam kegiatan yang sama, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menuturkan, program CTPS membantu pemerintahannya dalam mewujudkan visi sebagai kota layak huni dari sisi kesehatan. Pandemi COVID-19 yang hadir, menjadi momentum perubahan perilaku masyarakat dalam mencuci tangan untuk menghindari penularan virus.
"Kami terbantu dengan program CTPS, ditambah momentum pandemi. Langkah yang kami lakukan dengan mengeluarkan instruksi agar seluruh jajaran pemerintah hingga tingkat rukun tetangga (RT) untuk menjadikan program CTPS diterapkan di masyarakat," ujarnya.
Dampak positif dari perubahan perilaku cuci tangan yang terjadi di tatanan masyarakatnya, membuat Kendari kini dalam status zona hijau COVID-19. Tak hanya itu, budaya CTPS juga diyakini berdampak pada penurunan angka stunting di Kendari yang pada 2015 sebesar 15,2 persen, menjadi 5,6 persen tahun ini.
Sementara Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menjelaskan, perilaku cuci tangan sudah menjadi hal biasa bagi rakyat Banda Aceh yang memberlakukan syariat Islam.
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, Yuk Pahami 5 Manfaat Rutin Cuci Tangan
Baca Juga: Banyak yang Keliru, Ini 5 Langkah Efektif Cuci Tangan pakai Sabun
Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Tangan Kering karena Cuci Piring