PP Muhammadiyah: Jokowi Telah Mengubah Citra Pesantren
Dulu, pasantren sering dibilang tempat penitipan anak bandel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Garut, IDN Times – Pada Jumat (18/1) sore, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah yang terletak di di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sebenarnya, kunjungan tersebut merupakan kali kedua Jokowi menginjakkan kaki di Darul Arqam.
Kali pertama ialah waktu menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PP Muhammadiyah 2017 di Garut. Kala itu pula Jokowi dimintai anggaran untuk membangun rumah susun bagi para santri.
Di kali kedua ini, rusun tersebut sudah rampung dibangun. Jokowi datang untuk meninjau hasil pembangunan rusun tersebut, sekaligus meresmikannya. Di mata PP Muhammadiyah, rusun itu berhasil mengubah citra pesantren mereka.
1. Pembangunan rusun menelan biaya Rp6,9 miliar
Rusun tersebut mulai dibangun pada awal 2018. Biayanya tak murah, yakni mencapai Rp6,9 miliar. Menurut pantauan IDN Times, rusun tiga lantai dengan 12 barak ini menjadi salah satu gedung modern di antara gedung-gedung lainnya di kompleks pasantren itu.
Saat IDN Times mengunjungi rusun, saat itu pula santri-santri Darul Arqam pertama kali memasukki rusun. Mereka sumringah. Beberapa santri terlihat berlarian masuk barak, dan mencoba tidur di salah satu kasur anyar yang sudah menghampar. “Enak, kang, semoga kasur empuk ini enggak bikin kami telat bangun,” tutur salah satu santri Darul Arqam, sambil memukul-mukul kasurnya.
Rusun yang dikhususkan untuk santri putra itu berdiri di atas tanah seluas 4,8 hektar. Menurut Iyet Mulyana, tokoh pesantren yang juga Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Pengurus Pusat Muhammadiyah (LP2PP Muhammadiyah), rusun anyar mereka mampu menampung 216 santri.
“Sementara kalau ditotalkan, santri kami jumlahnya 1.185 santri,” tutur Iyet.