Ketika Kualitas SDM Jadi Bagian Penting dari Transformasi Digital
Transformasi SDM juga ternyata hal penting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Era digital dan perkembangan teknologi menuntut setiap orang, tidak terkecuali para perusahaan penyedia jasa, untuk bertransformasi dalam melayani para konsumennya. Salah satu bentuk layanan konsumen yang begitu identik dengan perkembangan teknologi yaitu pola pelayanan yang awalnya analog/konvensional, kini berubah dengan pola pelayanan digital.
Perubahan pola pelayanan tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk transformasi digital. Contohnya yang dilakukan oleh perusahaan parkir. Jika dulu kita harus menemui seorang petugas dan harus membayar biaya parkir dengan uang tunai, maka kini hanya perlu menyiapkan uang elektronik (e-money).
Hadirnya berbagai teknologi seperti yang dilakukan dalam model pembayaran parkir ini, dipercaya akan berkembang seiring dengan bertumbuhnya teknologi di sekitar kita.
Namun, apa gunanya transformasi digital jika pengguna parkir sendiri ogah mengakses uang elektronik? Atau, bagaimana masa depan uang elektronik jika orang-orang di baliknya tidak memiliki kemampuan untuk berkembang di sektor teknologi?
Hal tersebut melahirkan pertanyaan, apakah perbaikan SDM sebaiknya lebih diutamakan daripada transformasi digital itu sendiri?
1. Transformasi digital oleh Jasa Marga dan Netflix
Di sekitar kita, berbagai macam transformasi sudah dilakukan. Misalnya oleh PT Jasa Marga (Persero), yang mana sejak 2017 resmi menerapkan transaksi non tunai (cashless). Dengan menggunakan uang elektronik, pengguna jalan tol hanya perlu menyetorkan sejumlah dana ke dalamnya.
Jika dibandingkan sistem transaksi tunai yang dilakukan sebelumnya, transaksi non-tunai dinilai jauh lebih cepat dan efisien karena dapat mengurangi antrean kendaraan.
Tidak cuma Jasa Marga, contoh transformasi digital juga dapat dilihat dari bagaimana Netflix bekerja. Awalnya, Netflix dikenal sebagai salah satu content creator, namun seiring dengan perkembangan teknologi, mereka kini membuat konten original yang mampu dinikmati oleh semua orang.
Transformasi digital tersebut mampu membuat Netflix memberikan layanan hiburan yang lebih maju dengan menyandingkan konten-konten tersebut melalui internet agar mampu diakses oleh para pelanggan secara lebih mudah melalui smartphone, tablet, atau laptop.
Hebatnya, strategi bisnis ini diklaim mampu membuat pendapatan Netflix meningkat, bahkan sampai 30 kali lipat.
Baca Juga: Budaya Digital Jadi Prasyarat Transformasi Digital
Baca Juga: Tarif Tol Jakarta-Malang Terbaru 2022, Siapkan Saldo E-Toll Kamu ya!
Baca Juga: 10 Series dan Film Kriminal Orisinal Netflix, Tayang Mei 2022