Gabung GS1, Biofarma Bisa Perluas Pasar Ekspor Produk Farmasi
BUMN Farmasi Indonesia perkuat pangsa pasar di luar negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - PT Bio Farma secara resmi telah bergabung dalam Global Standard 1 (GS1). GS1 adalah organisasi nonprofit berskala multinasional. Salah satu fungsi GS1 adalah sarana mengidentifikasi produk/jasa dari Indonesia agar mempunyai daya saing dan menggunakan standar global.
Direktur Utama PT Biofarma Honesti Basyir mengatakan, kerja sama ini diharapkan membuat Bio Farma bisa semakin kokoh di industri Global Healthcare. Apalagi ke depannya, setiap produk dari Biofarma juga akan memiliki Global Trade Item Number (GTIN) atau nomor barang dagang global, yaitu ID unik sebuah produk yang diakui secara internasional.
"Ini merupakan lompatan yang besar. Sebab, penggunaan standar GS1 ini akan berdampak positif pada sisi ekspor atau pun ketahanan kesehatan nasional," kata Honesti Basyir melalui siaran pers, Rabu (8/2/2023
1. Bio Farma upayakan pendistribusian vaksin secara merata
Honesti mengatakan, pandemik memang mengubah semua hal termasuk tatanan hidup masyarakat, salah satunya di bidang kesehatan. Dulu, Indonesia masih kesulitan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan karena tidak memiliki data dan angka pasti.
”Dengan digitalisasi, Bio Farma bisa mendistribusikan 400 juta dosis vaksin ke 17 ribu pulau di Indonesia secara realtime, by name, by address hingga kapan vaksin tersebut disuntikkan ke penerima,” tutur Honesti.
Hal ini menjadi bukti, jika Bio Farma sekuat tenaga tidak hanya mendistribusikan vaksin tapi juga menyajikan data yang lengkap ke pemerintah dalam pendataan kesehatan penduduk Indonesia.
Baca Juga: Holding BUMN Farmasi Ganti Nama Jadi Biofarma Group
Baca Juga: Jokowi Puji Biofarma Masuk 5 Besar Perusahaan Pembuat Vaksin