Holding BUMN Farmasi Ganti Nama Jadi Biofarma Group

Biofarma Group bakal lancarkan banyak kolaborasi

Bandung, IDN Times - Menginjak usia ketiga, Holding BUMN Farmasi merubah logo menjadi Biofarma Group. Perusahaan pelat merah ini juga siap bertransformasi menjadi 'The Dancing Giant' untuk mewujudkan healthcare ecosystem yang terintegrasi.

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi (Bio Farma Group), Honesti Basyir mengatakan, sebagai grup usaha farmasi selalu siap berkolaborasi untuk menjadi End to End Global Healthcare Ecosystem bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Kami juga bisa begerak, berkolaborasi, bersinergi, dan adaptif terhadap berbagai perubahan yang ada sebagai naungan dan sumber kesehatan masyarakat Indonesia di seluruh lapisan," ujar Honesti dalam keterangan resminya, Senin (6/2/2023).

1. Bio Farma telah distribusikan 400 juta dosis vaksin ke 17 ribu pulau

Holding BUMN Farmasi Ganti Nama Jadi Biofarma Group(Istimewa)

Holding Bumn Farmasi baru terbentuk pada 31 Januari 2020 dan langsung diberi beban berat oleh hadirnya COVID-19. Dengan kondisi itu, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin langsung berupaya untuk mencari vaksin.

"Alhamdulillah, di tahun ketiga, kami sudah dalam kondisi akhir dari pandemi," ucapnya.

Bio Farma sendiri telah mendistribusikan 400 juta dosis vaksin ke 17 ribu pulau. Hal hal ini merupakan capaian yang baik. Apalagi, pemerintah menargetkan Biofarma dengan 3A (Availablity, Accessibility, dan Affordability).

"Availability yaitu bagaimana semua produk dan layanan farmasi kesehatan itu bisa dinikmati oleh masyarakat indonesia. Kedua, Accessibility, kemudahan pada produk agar bisa dinikmati. Ketiga, affordability, harganya dapat dijangkau," katanya.

2. Kementerian BUMN berharap ke depan Biofarma Group bisa menciptakan value

Holding BUMN Farmasi Ganti Nama Jadi Biofarma Group(Istimewa)

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, apa yang sudah dikerjakan oleh Holding BUMN Farmasi merupakan prestasi. Apalagi, Holding BUMN Farmasi telah melewati beragam kondisi seperti, pandemi, PPKM, kekurangan fasilitas rumah sakit, dan lain-lain.

"Tentu apa yang diharapkan bisa lebih dari itu. Frame work ke depan adalah penciptaan nilai, value creation," ucap Nugraha.

Nugraha menyebut apa yang ada di Holding BUMN Farmasi ini sudah lengkap dari hulu ke hilir. Namun, harus ditambah dengan model bisnis inovasi yang menunjang ketahanan bidang kesehatan.

"Peran BUMN Farmasi group, perlu ditingkatkan. Momentum ini harus dimanfaatkan dengan menciptakan nilai mendorong ketahanan bidang Kesehatan seperti amanat Presiden," ungkapnya.

3. Kemenkes berterima kasih pada Holding BUMN Farmasi

Holding BUMN Farmasi Ganti Nama Jadi Biofarma Group(Istimewa)

Sedangkan, Menkes Budi Gunadi Sadikin berterima kasih kepada Holding BUMN Farmasi karena ikut serta membangun kesehatan Indonesia. Mereka menyediakan produk farmasi, vaksin, alat kesehatan, hingga pemerataan akses kesehatan di pelosok negeri.

"Tapi jangan berbangga hati karena perjalanan masih jauh. Holding BUMN Farmasi harus menghasilkan margin yang baik dengan model bisnis yang tepat," tutur Budi.

Terlebih, pemerintah sudah mengucurkan anggaran yang besar untuk mandatory screening pada penyakit jantung, kanker, dan hipertensi. Hal itu harus dimanfaat oleh Biofarma agar bisa terserap dengan baik karena model screening test akan semakin mudah didapatkan, salah satunya dengan model rapid test.

"Ke depan, Kementerian Kesehatan akan berupaya menyediakan rapid test untuk gula darah, kolesterol, hingga hipertensi di Posyandu. Jangan sampai Holding BUMN Farmasi kalah dengan teknologi jam pintar," kata dia.

4. Bio Farma punya produk CerviScan dan Medbiz

Holding BUMN Farmasi Ganti Nama Jadi Biofarma Group(Istimewa)

Dalam acara yang mengusung tema 'Manifesting Excellence as A Holostic Healtcare Company' itu terdapat peluncuran dua produk Bio Farma yaitu CerviScan dan Medbiz.

CerviScan merupakan deteksi dini kanker serviks dengan menggunakan metode pengambilan urine yang kemudian diperiksa di laboratorium menggunakan alat PCR.

Sementara, Medbiz merupakan platform marketplace end-to-end untuk distribusi produk obat-obatan dan alat kesehatan. Kelahiran Medbiz tentunya sejalan dengan pembentukan Holding BUMN Farmasi yaitu untuk menciptakan inovasi bersama penyediaan produk farmasi yang terintegrasi, cepat, dan efisien guna mendorong terciptanya ekosistem kesehatan berbasis digital di Indonesia.

Dalam kesempatan itu terdapat MoU dengan PT Bank Rakyat Indonesia, PT FitAja Digital Indonesia, PT K24 Klik Indonesia, PT Hero Supermarket Tbk, Pt Bundamedik Tbk, Pt Prudential Life Assurance Indonesia, dan Pt Sandhiguna Widya Proteksi.

Baca Juga: Holding BUMN Farmasi Catatkan Penjualan Rp15 T pada Semester 1 2021

Baca Juga: Erick Thohir: Holding BUMN Farmasi Mampu Tekan Impor Bahan Baku Obat

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya