TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertumbuhan Ekonomi Jabar 2022 Naik 5,45 Persen

Jabar mampu bangkit saat pandemik COVID-19

Ridwan Kamil. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Bandung, IDN Times - Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat (Jabar) pada tahun 2022 mengalami kenaikan tinggi hingga 5,45 persen year-on-year (yoy). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka ini lebih tinggi dari 2021 sebesar 3,74 persen.

Meski begitu, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jabar 2022 sempat terperosok pada angka -2,52 persen pada 2021 lalu karena pandemi COVID-19. Setelah itu, Jabar mulai bangikit seiring terkendalinya kasus. Bahkan angka LPE 2022 nyaris mendekati awal kepemimpinan Ridwan Kamil 2018 lalu di angka 5,65 persen dan melampaui LPE 2019 di angka 5,02 persen.

1. Laju pertumbuhan ekonomi Jabar paling tinggi se-Jawa

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Bambang Pramono mencatat di bawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil, Jawa Barat mampu lepas dari tekanan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 lalu.

"Angka 5,45 persen ini merupakan pertumbuhan ekonomi paling tinggi di Pulau Jawa. Bahkan lebih tinggi dari perekonomian nasional yang tumbuh 5,31 persen YoY," ujar Bambang di Bandung, Senin (6/2/2023).

2. Realisasi investasi Jabar di 2022 tercatat sebesar Rp174,58 triliun.

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Bank Indonesia menganalisa bahwa pertumbuhan ekonomi yang moncer ini didorong kebijakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang mampu menjaga performa kinerja investasi. Kemudian, penerapan kebijakan dalam beberapa waktu juga diterapkan Gubernur Jabar.

"Ini hal penting, realisasi investasi Jawa Barat tahun 2022 tercatat sebesar Rp174,58 triliun. Pencapaian realisasi investasi ini telah mencapai 103,14 persen atau melebihi target nasional yang tercatat sebesar Rp169,27 triliun, ini diluar dugaan," ungkap Bambang.

3. Kolaborasi menjadi kunci penting

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya, komitmen Ridwan Kamil terhadap investasi bisa dilihat dari upaya menggandeng seluruh stakeholder termasuk Bank Indonesia untuk tetap menggenjot promosi investasi sejak masa pandemi COVID-19.

"Kebijakan itu juga didukung stakeholder, project owner yang memberikan komitmen investasi yang sudah siap ditawarkan. Dari sisi SDM, Jawa Barat juga ditopang oleh SDM tinggi dan berkualitas, juga infrastruktur yang jauh lebih siap dibanding provinsi lain," katanya.

Baca Juga: Genjot Sektor EBT, 5 OPD Pemprov Jabar Sewa Mobil Listrik Berbasis EV

Baca Juga: Harga Tempe Naik, Pemprov Jabar: Kedelai Subsidi Sudah Disalurkan

Berita Terkini Lainnya