Dinkes Jabar: Vaksinasi Door to Door Belum Maksimal karena SDM Kurang
Vaksinasi door to door sudah mulai sejak Agustus 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Vaksinasi secara door to door di kabupaten dan kota oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) belum bisa maksimal. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi masalah yang ditemui di lapangan.
Nina Susana Dewi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar mengatakan, program vaksinasi door to door merupakan salah satu cara Pemprov Jabar mempercepat vaksinasi warganya yang belum tersentuh di kabupaten dan kota.
"Vaksinasi door to door ini khususnya untuk masyarakat yang mobilisasinya terbatas di daerah sulit dijangkau seperti disabilitas, lansia, bumil, juga ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) atau bila banyak yang tak bisa datang ke tempat pelayanan," ujar Nina, melalui keterangan resminya, Kamis (23/9/2021).
1. SDM dan logistik menjadi kendala vaksinasi door to door
Meski demikian, dalam perjalannya, Nina bilang, vaksinasi secara door to door memiliki dua tantangan: adanya anggapan bahwa waktu pelayanan yang tidak secepat vaksinasi massal di satu titik, dan ketersediaan sumber daya manusia.
"Keterbatasan SDM serta harus memperkirakan logistik vaksin merupakan salah satu yang menjadi kendala pelaksanaan program vaksinasi secara door to door," ungkapnya.
Baca Juga: Kecepatan Vaksinasi Harian di Jabar Belum Sesuai Target