Bandung Raya Masih Jadi Magnet Pertumbuhan Ekonomi Jabar

- BCA Expo Bandung 2025 digelar untuk menggerakkan perekonomian Bandung Raya dan sekitarnya.
- BCA menawarkan bunga spesial KPR dan KKB, serta layanan keuangan, investasi, dan proteksi.
- PDRB Jawa Barat mencapai Rp755,19 triliun dengan pertumbuhan ekonomi 5,23 persen y-on-y dan 2,33 persen q-to-q.
Bandung, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar BCA Expo Bandung 2025 di Kota Baru Parahyangan pada 30–31 Agustus 2025. Nasabah yang belum hadir masih bisa mengakses pameran secara daring melalui laman resmi www.expo.bca.co.id hingga 30 September 2025 dengan penawaran promo serupa.
Pameran ini ditujukan untuk menggerakkan perekonomian Bandung Raya dan sekitarnya. Managing Director Consumer Banking BCA Haryanto T Budiman mengatakan, Bandung dipilih karena memiliki peran penting dalam ekonomi Jawa Barat.
"Kami melihat wilayah Bandung Raya bukan lagi sekadar penyangga Jakarta, melainkan telah menjadi salah satu episentrum dan lokomotif pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. Kota ini memiliki DNA kreatif dan daya tahan ekonomi yang teruji,” ujar Haryanto melalui siaran pers diterima IDN Times, Jumat (5/9/2025).
1. Genjot pembelian rumah dan kendaraan

Menurutnya, BCA menawarkan bunga spesial Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mulai 1,65 persen eff pa fixed 1 tahun dengan diskon provisi 50 persen, diskon biaya administrasi, dan asuransi jiwa.
Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) menawarkan bunga mulai 1,65 persen flat pa tenor 1 tahun untuk mobil baru kategori passenger car. Kredit Sepeda Motor (KSM) memiliki promo uang muka mulai Rp800.000.
2. Pelayanan pada masyarakat dorong perekonomian

BCA Expo Bandung diramaikan 63 dealer otomotif mobil dan motor, serta 14 grup pengembang properti. Perusahaan anak BCA seperti BCA Life, BCA Insurance, dan BCA Syariah hadir memberikan layanan keuangan, investasi, dan proteksi.
"Bagi kami, tidak ada yang lebih membanggakan daripada memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian, khususnya di wilayah istimewa seperti Bandung Raya," kata Haryanto.
3. Ekonomi Jabar alami kenaikan

Nilai ekonomi Jawa Barat terus mengalami kenaikan. Pada triwulan II-2025, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat atas dasar harga berlaku tercatat mencapai Rp755,19 triliun, sementara atas dasar harga konstan 2010 menyentuh Rp459,80 triliun.
Pertumbuhan ekonomi provinsi ini juga mencatat angka positif. Secara tahunan (year-on-year/y-on-y), Jawa Barat tumbuh 5,23 persen, sedikit lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,12 persen.
Sementara jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (quarter-to-quarter/q-to-q), ekonomi Jawa Barat tumbuh 2,33 persen. Kinerja ekonomi Jawa Barat selama Triwulan II/2025 saya rangkum sebagai berikut, ekonomi tumbuh 2,33 persen (q-to-q), 5,23 persen (y-on-y) dan 5,11 persen (c-to-c),”
Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Darwis Sitorus mengatakan, dalam struktur PDRB Jawa Barat, sektor industri pengolahan tetap menjadi penyumbang terbesar dengan porsi mencapai 40,08 persen. Sektor ini juga memberi andil tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi, yakni 1,44 persen (y-on-y) dan 0,76 persen (q-to-q).
“Source of growth (SOG) terbesar pada triwulan II/2025 secara (q-to-q) menurut lapangan usaha adalah industri pengolahan,” jelas Darwis.
Namun tidak hanya industri, sektor jasa lainnya mencatatkan pertumbuhan paling tinggi secara triwulanan dengan kenaikan 14,88 persen, diikuti jasa kesehatan yang tumbuh 10,71 persen. Ini mencerminkan bahwa ekonomi Jawa Barat semakin terdorong oleh sektor-sektor jasa dan layanan.