8 Tahun Beruntun, Wardah Tetap Jadi Bedak Pilihan Perempuan
- Konsisten menjadi pilihan utama di pasar yang semakin dinamisMeski banyak brand baru muncul, Wardah mempertahankan hubungan dekat dengan konsumennya. Tiga produk unggulannya terus menjadi favorit dan mencatat omzet lebih dari Rp271 miliar pada kategori Two Way Cake (TWC).
- Sejalan dengan tren kecantikan 2025 yang lebih sadar dan meaningfulKonsumen semakin peduli dengan keamanan bahan, label halal, dan isu keberlanjutan. Wardah menjadi salah satu brand yang paling cepat menyesuaikan diri dengan perubahan ini.
- Inovasi berkelanjutan yang relevan dengan gaya hidup perempuan IndonesiaWardah terus berkembang sesuai kebutuhan penggunanya, dari penyempurnaan formulasi hingga des
Bandung, IDN Times - Industri kecantikan Indonesia beberapa tahun terakhir terus bergerak cepat. Produk lokal makin kuat, inovasi semakin berani, dan preferensi konsumen pun berubah menuju yang lebih sadar dan selektif. Di tengah perkembangan tersebut, Wardah tetap menjadi salah satu brand yang konsisten dipercaya.
Berdasarkan data NielsenIQ Retail Index Service, Wardah mempertahankan posisi sebagai merek bedak No.1 di Indonesia selama delapan tahun berturut-turut, dari 2017 hingga 2025. Performa digitalnya pun selaras—di Shopee Indonesia, Wardah tercatat sebagai merek bedak terlaris pada kuartal II 2025 menurut laporan Compas yang dipublikasikan Databoks Katadata.
“Kami merasa sangat bersyukur atas kepercayaan konsumen Indonesia yang terus memilih Wardah. Capaian ini memacu kami untuk terus berinovasi dan memberikan produk terbaik,” ujar Ulfah Hasanah, Deputy Head Brand Building Wardah Decorative Face Makeup.
1. Konsisten jadi pilihan utama di pasar yang semakin dinamis
Meski banyak brand baru muncul setiap tahun, Wardah berhasil mempertahankan hubungan yang dekat dengan konsumennya. Tiga produk unggulannya—Colorfit Velvet Powder Foundation, Wardah Lightening Powder Foundation, dan Colorfit HD Blur Loose Powder—terus menjadi favorit karena dikenal ringan, natural, dan cocok untuk aktivitas harian.
Secara performa bisnis, Wardah mencatat omzet lebih dari Rp271 miliar pada kategori Two Way Cake (TWC) di MAT Juni 2025, sekaligus menguasai hampir 40% pangsa pasar di segmen tersebut. Angka ini menunjukkan bahwa memilih Wardah sudah menjadi kebiasaan yang melekat bagi banyak perempuan Indonesia.
2. Sejalan dengan tren kecantikan 2025 yang lebih sadar dan meaningful
Tren kecantikan kini tidak hanya fokus pada hasil di wajah, tetapi juga nilai yang dibawa produk. Konsumen semakin peduli dengan keamanan bahan, label halal, dan isu keberlanjutan. GoodStats Indonesia bahkan mencatat bahwa lima dari sepuluh merek bedak terlaris di Shopee adalah brand lokal, menandakan kepercayaan yang semakin besar terhadap produk Indonesia.
Wardah menjadi salah satu brand yang paling cepat menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Sebagai pelopor halal beauty brand, Wardah menghadirkan formula yang lebih aman, kemasan yang lebih ramah lingkungan, serta kampanye positif seperti #ColorFitHer, yang mengajak perempuan untuk tampil cantik dengan cara yang nyaman dan sesuai nilai diri.
“Kami melihat tren konsumen yang semakin sadar dan selektif. Mereka ingin tahu apa yang ada di balik produk yang mereka gunakan,” jelas Ulfah.
3. Inovasi berkelanjutan yang relevan dengan gaya hidup perempuan Indonesia
Ketahanan Wardah di puncak bukan hanya soal reputasi, tetapi kemampuan untuk terus berkembang sesuai kebutuhan penggunanya. Dari penyempurnaan formulasi, adaptasi teknologi makeup yang lebih halus, hingga desain kemasan yang lebih praktis—Wardah memastikan produknya tetap relevan untuk berbagai kegiatan sehari-hari.
Wardah juga aktif membangun komunitas dan membuka ruang bagi pengguna untuk menyampaikan pengalaman serta kebutuhan mereka. Langkah ini membuat Wardah bukan sekadar produk, tetapi teman sehari-hari bagi perempuan yang aktif dan ingin tampil percaya diri.
Dengan perjalanan delapan tahun sebagai bedak No.1 di Indonesia, Wardah membuktikan bahwa kedekatan dengan konsumen dan komitmen inovasi bisa menjadi fondasi kuat untuk bertahan di pasar kecantikan yang terus berubah.
