Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Ciri Kamu Menjadi 'Kesatria Putih' dalam Hubungan, Bikin Lelah!

Ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)

Pernah merasa seperti kamu adalah satu-satunya orang yang selalu berusaha menjaga hubungan tetap berjalan? Awalnya mungkin terasa mulia, bahkan membanggakan, saat kamu membantu pasangan keluar dari masalah atau menjadi pilar utama yang selalu ada untuknya. Namun lambat laun, energi kamu terkuras habis dan hubungan malah terasa berat sebelah.

Nah, kalau kamu sering merasa begitu, bisa jadi kamu adalah 'kesatria putih' atau ‘white knight’ dalam hubungan.

Istilah ini menggambarkan seseorang dengan kebutuhan kuat untuk menyelamatkan atau memperbaiki pasangan, bahkan dengan mengorbankan kesejahteraannya sendiri. Yuk, cek apakah kamu punya ciri-ciri berikut ini!

1. Memikul beban hubungan sendirian

ilustrasi lelah (pexels.com/Ron Lach)

Kamu merasa seperti semua masalah dalam hubungan adalah tanggung jawabmu untuk diselesaikan. Mulai dari meluruskan konflik hingga memastikan pasangan bahagia, semua beban itu kamu pikul sendirian.

Menurut penelitian dalam jurnal Addictive Behaviors, anak-anak yang tumbuh di lingkungan dengan disfungsi keluarga, seperti orang tua yang mengalami kecanduan, cenderung mengambil peran sebagai ‘penjaga’ keluarga. Hal ini sering terbawa hingga dewasa, membuatmu merasa bahwa nilai dirimu tergantung pada kemampuanmu untuk merawat dan memperbaiki orang lain.

Namun, pola ini bisa membuat hubungan jadi gak imbang, lho. Kamu jadi gampang lelah, sementara pasanganmu malah bisa jadi terlalu bergantung atau merasa gak dihargai.

2. Mengorbankan diri sendiri demi pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ivan Samkov)

Bagimu, mencintai sering kali berarti mengorbankan kebutuhan dan kebahagiaanmu demi pasangan. Hal ini mungkin terjadi karena sejak kecil kamu dipuji sebagai ‘anak yang kuat’ atau ‘dewasa untuk usianya,’ sehingga tumbuh dengan keyakinan bahwa cinta harus melibatkan pengorbanan besar.

Sebuah laporan di British Journal of Social Psychology menyebutkan bahwa orang yang identitasnya menyatu dengan pasangan cenderung melakukan tindakan pengorbanan ekstrem dalam hubungan. Akibatnya, kamu kehilangan diri sendiri dan merasa lelah secara emosional. Kalau dibiarkan, kamu bisa mulai merasa frustrasi, bahkan kehilangan rasa cinta terhadap pasangan.

3. Terlalu banyak mengatur tanpa disadari

ilustrasi pasangan diskusi anggaran (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tanpa sadar, kamu sering mengambil alih masalah pasangan dan merasa bahwa kamu tahu solusi terbaik untuknya. Awalnya ini terlihat seperti bentuk perhatian, tapi sebenarnya bisa membuat pasangan merasa terkekang, lho.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Religion and Health menunjukkan bahwa pola seperti ini bisa menciptakan dinamika gak sehat, di mana pasangan menjadi terlalu bergantung atau malah merasa tertekan karena kurangnya ruang untuk mengambil keputusan sendiri. Akibatnya, hubungan bisa penuh dengan frustrasi, baik bagimu maupun pasangan.

4. Terjebak dalam lingkaran penyelamatan yang gak ada ujungnya

Ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)

Kamu sering merasa bahwa semakin keras kamu mencoba menyelamatkan hubungan, semakin besar jarak yang tercipta antara kamu dan pasangan. Pernah mendengar pasangan berkata, "Aku enggak minta kamu untuk melakukan semua ini"?

Meski niatmu baik, sikap terlalu ingin menolong justru bisa membuat pasangan merasa terbebani atau gak dihargai. Ini menciptakan siklus frustrasi di mana kamu merasa usahamu sia-sia, sementara pasangan mungkin merasa tertekan. Siklus ini sering kali berakhir dengan kelelahan emosional di kedua belah pihak.

Menjadi 'kesatria putih' dalam hubungan memang melelahkan. Kamu ingin memberikan yang terbaik untuk pasangan, tapi akhirnya malah mengorbankan diri sendiri. Ingat, hubungan yang sehat adalah tentang keseimbangan, di mana kedua belah pihak saling mendukung tanpa harus kehilangan identitas masing-masing.

Terkadang, langkah paling bijak adalah mundur sejenak dan memberi pasangan ruang untuk tumbuh. Dengan begitu, kamu juga bisa fokus pada kebahagiaan dan kesejahteraanmu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us