6 Tips Biar Gak Overthinking Pas Malam, Tidur Jadi Lebih Tenang

- Menulis semua hal yang mengganggu kepala untuk meredakan overthinking
- Hindari layar terlalu dekat dengan waktu tidur agar kualitas tidur tidak terganggu
- Lakukan teknik pernapasan yang bikin rileks untuk menenangkan sistem saraf dan mengalihkan fokus dari pikiran yang berlarian
Malam hari sering jadi waktu paling rawan buat overthinking. Saat suasana mulai sepi dan aktivitas berkurang, pikiran justru makin aktif memutar ulang kejadian-kejadian yang bikin gelisah.
Mulai dari hal kecil sampai yang belum tentu terjadi, semuanya bisa muncul begitu saja.
Kalau dibiarkan, kebiasaan ini bisa bikin kamu susah tidur dan bangun dengan mood yang berantakan. Padahal, tubuh dan pikiran butuh istirahat biar bisa berfungsi optimal keesokan harinya.
Yuk, coba ubah rutinitas malam kamu dengan enam tips ini supaya tidur lebih tenang dan pikiran gak ke mana-mana.
1. Tulis semua hal yang mengganggu kepala

Salah satu cara paling simpel buat meredakan overthinking adalah menulis. Ambil buku catatan atau aplikasi notes di ponsel, lalu tulis semua hal yang bikin kamu kepikiran.
Gak perlu rapi atau panjang, yang penting kamu keluarkan isi kepala dulu.
Menulis bikin kamu lebih sadar apa yang sebenarnya kamu pikirkan. Kadang, hal yang terasa besar di kepala jadi terlihat lebih ringan saat dituliskan. Ini bisa bantu kamu menutup hari dengan lebih lega dan siap tidur tanpa beban.
2. Hindari layar terlalu dekat dengan waktu tidur

Kadang tanpa sadar, kita terlalu lama main hape sebelum tidur dengan scroll media sosial, nonton video pendek, atau sekadar baca chat yang sebenarnya gak penting-penting amat. Padahal, cahaya biru dari layar bikin otak jadi "melek terus" dan susah tenang.
Alhasil, bukannya ngantuk, malah pikiran makin ke mana-mana, overthinking soal kerjaan, hubungan, sampai hal-hal sepele. Kalau kebiasaan ini terus dilakuin, kualitas tidur bisa kacau dan bangun pagi rasanya nggak segar.
2. Lakukan teknik pernapasan yang bikin rileks

Saat pikiran mulai berisik, tubuh juga ikut tegang. Teknik pernapasan bisa bantu kamu menenangkan sistem saraf dan mengalihkan fokus dari pikiran yang berlarian.
Coba tarik napas dalam-dalam selama empat hitungan, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan.
Ulangi beberapa kali sampai tubuh terasa lebih ringan. Kamu bisa melakukannya sambil berbaring atau duduk santai di tempat tidur. Napas yang teratur bisa jadi jembatan buat kamu masuk ke tidur yang lebih nyenyak.
4. Dengarkan musik atau suara alam yang menenangkan

Suara punya kekuatan besar untuk memengaruhi suasana hati. Musik instrumental, white noise, atau suara hujan bisa bantu kamu merasa lebih tenang. Pilih yang paling cocok buat kamu dan putar dengan volume rendah.
Suara yang lembut bisa mengalihkan perhatian dari pikiran yang bikin gelisah. Kamu jadi lebih fokus pada sensasi mendengar daripada terus mikirin hal yang belum tentu terjadi. Ini bisa jadi ritual malam yang bikin kamu lebih siap untuk tidur.
5. Atur pencahayaan kamar biar lebih nyaman

Cahaya terang bisa bikin otak kamu tetap aktif dan susah masuk ke mode istirahat. Coba ganti lampu utama dengan lampu tidur yang redup atau pakai lilin aromaterapi.
Suasana kamar yang tenang bisa bantu tubuh mengenali bahwa ini waktunya istirahat.
Pencahayaan yang lembut juga bantu kamu merasa lebih aman dan nyaman. Ini penting banget buat kamu yang sering merasa gelisah saat malam. Lingkungan yang mendukung bisa jadi faktor besar dalam kualitas tidurmu.
6. Ucapkan hal-hal yang kamu syukuri

Sebelum tidur, coba sebutkan tiga hal yang kamu syukuri hari ini. Bisa hal kecil seperti makan enak, ngobrol sama teman, atau berhasil menyelesaikan tugas. Fokus pada hal positif bisa bantu kamu menutup hari dengan perasaan lebih damai.
Kebiasaan ini bikin kamu lebih sadar bahwa gak semua hal buruk. Ada banyak hal baik yang terjadi, meski kecil. Tidur dengan rasa syukur bisa bantu kamu bangun dengan energi yang lebih positif.
Overthinking di malam hari memang gak bisa hilang dalam semalam. Tapi dengan kebiasaan kecil yang konsisten, kamu bisa bantu pikiran lebih tenang dan tubuh lebih siap untuk istirahat.
Karena tidur bukan cuma soal memejamkan mata, tapi juga soal memberi ruang bagi diri untuk pulih.