5 Cara Buang Rasa Insecure dengan Pencapaian Orang di Instagram

Media sosial, terutama Instagram, sering kali jadi tempat yang bikin orang merasa kurang dibandingkan dengan orang lain. Feed penuh dengan pencapaian teman, liburan mewah, atau kesuksesan karier bisa bikin siapa saja merasa tertinggal.
Rasa insecure ini bukan hal yang aneh, tapi kalau dibiarkan terus-menerus, bisa bikin mental lelah dan akhirnya berdampak buruk ke kehidupan nyata.
Masalahnya, apa yang ditampilkan di Instagram itu sering kali bukan gambaran utuh dari kehidupan seseorang. Di balik foto estetik atau pencapaian yang dipamerkan, ada perjuangan dan kegagalan yang gak selalu terlihat.
Tapi tetap saja, melihat pencapaian orang lain bisa bikin diri sendiri merasa kurang. Kalau terus-terusan begini, bagaimana caranya biar gak terjebak dalam perasaan insecure yang gak ada habisnya? Yuk, bahas lebih dalam!
1. Ingat bahwa Instagram bukan CV kehidupan seseorang

Sering kali orang hanya menampilkan sisi terbaik dari hidupnya di media sosial. Itu bukan berarti hidup mereka sempurna, cuma mereka memilih untuk membagikan bagian yang terlihat bagus.
Misalnya, seseorang yang posting foto di kantor keren mungkin gak akan cerita kalau seminggu lalu mereka begadang ngerjain tugas sampai burnout. Atau seseorang yang baru beli mobil mewah bisa jadi harus kerja dua kali lipat buat bayar cicilan.
Jadi, apa yang kamu lihat di Instagram itu cuma highlight, bukan cerita lengkap.
Coba bayangin kalau kamu cuma menampilkan hal-hal terbaik dari hidupmu, pasti orang lain juga bakal ngira hidupmu sempurna, kan? Padahal di balik itu ada perjuangan yang mungkin mereka gak tahu.
Jadi, sebelum ngerasa minder, ingat bahwa setiap orang punya tantangan sendiri yang gak mereka tunjukkan. Fokus ke perjalananmu sendiri, bukan cuma membandingkan hasil akhir yang mereka tunjukkan di Instagram.
2. Ubah perspektif, jadikan motivasi bukan kompetisi

Kadang, melihat orang lain sukses bikin muncul perasaan bersaing. Ada dorongan buat membuktikan kalau kamu juga bisa, tapi kalau caranya salah, itu malah bikin stres.
Daripada melihat pencapaian orang lain sebagai ancaman, coba ubah perspektif jadi sesuatu yang bisa memotivasi. Kalau seseorang berhasil dalam bidang tertentu, itu bukan berarti kamu gagal, tapi justru membuktikan kalau hal itu mungkin dicapai.
Alih-alih membandingkan, pelajari bagaimana mereka bisa sampai di titik itu. Misalnya, kalau ada teman yang sukses di bisnis, cari tahu perjalanan mereka, apakah ada strategi yang bisa kamu pelajari? Bukannya merasa tertinggal, tapi jadikan itu inspirasi buat bergerak maju.
Dengan begitu, kamu bisa berkembang tanpa merasa tertekan oleh pencapaian orang lain.
3. Kurangi konsumsi konten yang memicu insecure

Pernah gak merasa down setelah scrolling Instagram? Itu tandanya kamu terlalu banyak terpapar konten yang bikin insecure. Algoritma media sosial dirancang buat menunjukkan hal-hal yang menarik perhatian, dan sayangnya, itu termasuk konten yang bisa bikin perasaan gak enak.
Kalau kamu sering melihat posting-an yang bikin minder, coba atur ulang apa yang muncul di berandamu.
Mulai dengan unfollow atau mute akun yang bikin kamu merasa kurang. Gak perlu merasa bersalah, karena kesehatan mental lebih penting. Sebagai gantinya, follow akun-akun yang memberi energi positif, seperti motivasi, edukasi, atau sekadar hiburan ringan.
Dengan mengontrol apa yang kamu konsumsi, kamu bisa menjaga suasana hati tetap baik dan gak gampang merasa rendah diri.
4. Fokus ke pencapaian dan perjalanan diri sendiri

Tiap orang punya garis waktu masing-masing. Ada yang sukses di usia muda, ada yang butuh waktu lebih lama buat menemukan jalannya. Hanya karena seseorang berhasil lebih cepat, bukan berarti kamu gagal.
Setiap pencapaian punya prosesnya sendiri, dan membandingkan perjalananmu dengan orang lain gak akan ada habisnya.
Coba tulis hal-hal yang sudah kamu capai, sekecil apa pun itu. Bisa dalam bentuk jurnal atau sekadar catatan di ponsel. Dengan melihat perkembangan yang sudah kamu lalui, kamu bakal sadar kalau kamu juga bertumbuh.
Jangan hanya terfokus pada tujuan besar, tapi apresiasi setiap langkah kecil yang kamu ambil. Ini bukan tentang siapa yang lebih cepat, tapi tentang bagaimana kamu terus maju tanpa merasa tertinggal.
5. Sadari bahwa kebahagiaan gak ditentukan oleh pencapaian di Instagram

Banyak orang merasa bahagia saat mendapatkan validasi dari media sosial. Like, komen, dan pujian bisa memberikan kepuasan sesaat, tapi kalau terlalu bergantung pada itu, kebahagiaan jadi sesuatu yang rapuh.
Hidup gak harus selalu tentang pencapaian besar yang bisa dipamerkan. Ada banyak hal kecil yang juga berharga, seperti waktu bersama keluarga, hobi yang kamu nikmati, atau momen santai yang bikin nyaman.
Coba tanyakan ke diri sendiri, apa yang benar-benar membuatmu bahagia di luar pengakuan dari orang lain? Kadang, kebahagiaan datang dari hal-hal sederhana yang gak perlu diumumkan ke dunia.
Saat kamu bisa menikmati hidup tanpa perlu pembuktian di Instagram, rasa insecure bakal perlahan hilang dengan sendirinya.
Rasa insecure itu wajar, apalagi di era media sosial yang serba pamer pencapaian. Tapi yang penting, jangan biarkan itu mengendalikan cara kamu melihat diri sendiri. Setiap orang punya jalan hidup yang berbeda, dan pencapaian bukan satu-satunya ukuran kebahagiaan.
Jadi, daripada sibuk merasa minder, lebih baik nikmati proses dan terus berkembang dengan caramu sendiri!