Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Mengatur Waktu agar Kerja dan Hidup Tetap Seimbang

ilustrasi karyawan dan mentor di tempat kerja (unsplash.com/unsplash)
ilustrasi karyawan dan mentor di tempat kerja (unsplash.com/unsplash)
Intinya sih...
  • Tentukan prioritas untuk mengelola energi dan waktu dengan lebih efektif
  • Buat batas waktu kerja yang jelas agar pikiran bisa beralih ke kehidupan personal
  • Sisihkan waktu khusus untuk diri sendiri agar energi dan fokus saat bekerja meningkat secara alami
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu pribadi bukan hal mudah, terutama di era digital yang membuat batas keduanya semakin kabur. Banyak orang merasa selalu “sibuk”, tapi tetap merasa waktunya habis tanpa hasil yang jelas.

Padahal, work-life balance bukan soal bekerja lebih sedikit, melainkan mengelola waktu dengan lebih sadar dan terarah. Dengan cara yang tepat, pekerjaan tetap beres tanpa harus mengorbankan kesehatan mental dan kehidupan personal.

Kabar baiknya, ada kebiasaan sederhana yang bisa membantu kamu mengatur waktu lebih seimbang tanpa harus mengubah hidup secara drastis. Berikut tiga cara yang bisa mulai kamu terapkan dari sekarang:

 

1. Tentukan prioritas, bukan sekadar daftar tugas

ilustrasi karyawan dan mentor di tempat kerja (unsplash.com/azwedo)
ilustrasi karyawan dan mentor di tempat kerja (unsplash.com/azwedo)

Banyak orang terjebak membuat to-do list panjang, tapi lupa menentukan mana yang benar-benar penting. Akibatnya, energi habis untuk hal kecil sementara tugas utama tertunda.

Cobalah membedakan mana tugas yang penting dan mendesak, mana yang bisa ditunda atau didelegasikan. Fokus pada sedikit hal yang berdampak besar justru membuat waktu terasa lebih longgar.

Dengan prioritas yang jelas, kamu tidak lagi merasa harus mengerjakan semuanya sekaligus, dan stres pun bisa berkurang.

2. Buat batas waktu kerja yang tegas

ilustrasi pria bekerja di kafe (unsplash.com/Bermix Studio)
ilustrasi pria bekerja di kafe (unsplash.com/Bermix Studio)

Salah satu penyebab waktu pribadi tergerus adalah kebiasaan membawa pekerjaan ke luar jam kerja. Notifikasi email dan chat kerja yang terus masuk membuat otak sulit benar-benar beristirahat.

Mulailah dengan menetapkan jam kerja yang jelas, termasuk kapan harus berhenti. Jika memungkinkan, matikan notifikasi kerja setelah jam tersebut agar pikiran bisa beralih ke kehidupan personal.

Batas yang tegas bukan berarti tidak profesional, justru membantu kamu bekerja lebih fokus saat jam kerja dan lebih hadir di waktu pribadi.

3. Sisihkan waktu khusus untuk diri sendiri

ilustrasi tekun dalam bekerja (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi tekun dalam bekerja (pexels.com/Vlada Karpovich)

Waktu luang sering dianggap sebagai “sisa” dari pekerjaan, padahal seharusnya direncanakan. Tanpa disadari, waktu pribadi habis untuk scrolling atau aktivitas tanpa arah.

Coba jadwalkan waktu untuk hal-hal yang kamu nikmati, seperti olahraga ringan, membaca, atau sekadar istirahat tanpa layar. Perlakukan waktu ini sama pentingnya dengan meeting atau deadline.

Saat waktu pribadi terjaga, energi dan fokus saat bekerja pun akan meningkat secara alami.

Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah proses, bukan perubahan instan. Dengan menentukan prioritas, membuat batas yang sehat, dan memberi ruang untuk diri sendiri, kamu bisa menjalani hari dengan lebih tenang dan produktif.

Work-life balance bukan soal sempurna, tapi soal cukup dan berkelanjutan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest Life Jawa Barat

See More

Bukan Sekadar Harum, Ini Alasan Aroma Personal Makin Dicari

17 Des 2025, 14:08 WIBLife