Jalan Panjang Totos Rasiti Menjadi Om Jin Wani Piro

Awalnya dia pakai blangkon pinjaman.

Bandung, IDN Times – Kalau melihat parasnya, masyarakat Indonesia pasti tak asing dengan Om Jin yang kerap tampil sebagai pelakon utama dalam video komersil Djarum 76. Namun, tidak banyak tahu tentang siapa ia sebenarnya.

Ialah Totos Rasiti, lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang menghabiskan sebagian besar kariernya di dapur produksi konten video, bukan sebagai aktor. Dia merupakan seorang asisten sutradara, sebelum benar-benar nyemplung membawakan lakon Om Jin nyeleneh dalam setiap iklan Djarum 76.

Ia pertama kali menerima kontrak sebagai Om Jin dari Djarum 76 pada 2009 lalu. Tidak terasa, satu dekade lamanya Totos menghiasi layar kaca Indonesia lewat video komersil hingga dikenal luas oleh masyarakat.

Sebenarnya, bagaimana takdir membawa Totos menjadi Om Jin “Wani Piro”?

1. Berprofesi sebagai asisten sutradara

Jalan Panjang Totos Rasiti Menjadi Om Jin Wani PiroDjarum 76

Tidak pernah terlintas dalam pikiran Totos bahwa parasnya akan dikenal sebagai Om JIn "Wani Piro” yang dianggap nyeleneh oleh masyarakat Indonesia. Maklum, pertama kali turun dalam dunia produksi video, Totos mengambil tanggung jawab sebagai seorang asisten sutradara.

“Jadi relasi saya kebangun itu semuanya ke PH (Rumah Produksi),” kata Totos, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Jumat (6/9).

2. Ikut casting

Jalan Panjang Totos Rasiti Menjadi Om Jin Wani PiroDjarum 76

Pada 2009, sebenarnya Djarum 76 telah membuka kesempatan seluas-luasnya untuk mendapatkan seseorang dengan paras dan kemampuan yang pas untuk melakoni sosok Om Jin. Namun, tak ada seorang pun peserta casting yang dirasa cocok dengan yang lakon tersebut.

Di sanalah nasib membawa Totos kepada peran Om Jin. “Jadi sebenarnya sudah ada beberapa kandidat sebagai jin, tapi klien kurang puas. Tiba-tiba mereka inget gue,” tutur Totos.

3. Blankon pinjaman

Jalan Panjang Totos Rasiti Menjadi Om Jin Wani PiroDjarum 76

Totos pun kemudian menyanggupi tawaran casting sebagai Om Jin “Wani Piro”. Dia datang berbekal blangkon dan pakaian adat khas Jawa.

Namun, di balik Djarum 76 yang akhirnya kepincut dengan performanya, Totos mengaku harus mencari pinjaman blangkon dan baju adat Jawa untuk dapat memerankan sosok Om Jin. “Saya datang, bawa blangkon (pinjaman) sendiri, kebetulan depan rumah ada penyewaan alat pesta,” ujarnya.

Awalnya, Totos tak percaya diri memerankan tokoh tersebut. “Lawannya tipikal jin banget: badan gede, gendut, dan kumisan. Kalau gue apaan begini. Tapi dicoba saja, ternyata masuk,” tuturnya.

4. Gimmick Wani Piro

Jalan Panjang Totos Rasiti Menjadi Om Jin Wani PiroIstimewa

Sosok Om Jin dalam iklan Djarum 76 selalu meminta imbalan sebelum ia mengabulkan permintaan seseorang. Permintaan tersebut diminta dengan kata “Wani piro”?

Tak heran, setelah Totos terkenal, banyak masyarakat yang ikut-ikutan menggunakan frasa “wani piro” guna meminta imbalan kepada seseorang dalam sebuah obrolan canda.

“Wani piro”, kata Totos, merupakan perkataan spontan yang keluar dari mulutnya. “Story board sudah ada, tinggal gue main aja gimmick-nya. Tapi ternyata gimmick ‘Wani Piro’ bisa berhasil. Jadi unpredictable, karena itu pas dengan gaya saya,” ujarnya.

5. Kritik dalam setiap edisi

Jalan Panjang Totos Rasiti Menjadi Om Jin Wani PiroIstimewa

Kini, Om Jin telah dikenal hampir oleh seluruh masyarakat Indonesia khususnya yang doyan nongkrong depan layar kaca. Totos sendiri tak bisa mengingat jumlah edisi video komersial yang sudah ia lakoni. “Ada entah 18 atau 19 versi ya,” kata dia, sambil mengingat kembali perjalanan kariernya.

Versi terakhir dari video komersil Djarum 76 yang Totos mainkan ialah tentang pahlawan super. Singkat cerita, dalam video tersebut Toto mengabulkan permintaan seseorang, yang baru saja keluar dari sebuah bioskop, agar menjadi pahlawan super.

Namun, alih-alih menjadi pahlawan super dengan senjata berteknologi tinggi dan jubah yang gagah, Om Jin mengubah orang tersebut menjadi seekor kera mirip Sun Go Kong. Dari video komersil tersebut, masyarakat mudah menangkap bahwa Om Jin tengah mengkritisi orang-orang yang ingin menjadi pahlawan padahal tidak punya kemampuan yang mumpuni.

Tapi, sedikit banyak, cara Om Jin menyampaikan pesan sosial dalam setiap video komersil adalah hal yang bikin Totos terus bersemangat menggeluti kariernya. “Ya semua punya pesan. Walau pun cuma yang penting happy, di balik itu ada pesan moral yang disampaikan,” katanya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya