Ini Harapan Iqbaal Ramadhan Soal Pembagunan Sudut Dilan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Siapa yang tak senang jika menjadi Iqbaal Ramadhan. Kesuksesan film Dilan 1990 yang mengantarkannya ke atas pentas perfilman Tanah Air, tak surut hingga sekarang. Sudah mengantarkan karie aktingnya, eksistensi Dilan juga bikin Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat ikut turun tangan dengan membuat Sudut Dilan, sebuah taman literasi baru di Kota Bandung.
Suka cita tersebut dari sikap Iqbaal alias Dilan dalam film tersebut saat mengikuti agenda peletakkan batu pertama Sudut Dilan. Acara yang digelar di Kawasan Saparua Kota Bandung, Minggu (24/2) adalah salah satu bagian dari promosi film. Di hari yang sama, digelar pula gala premier Dilan 1991.
Lantas, apa harapan Iqbaal dengan adanya Sudut Dilan di Kota Bandung
1. Senang melihat animo masyarakat Bandung
Ribuan motor dan delapan bus Bandros (Bandung Tourism on Bus) mengantarkan Iqbaal dan para aktris Dilan berkeliling Bandung hari ini. Konvoi itu tentu membuat akhir pekan Bandung yang biasanya ramai, jadi semakin semarak.
Iqbaal dan rombongan (Begitu pula Ridwan Kamil dan Menteri Pariwisata Arief Yahya) sampai di area Sudut Dilan pukul 08.00 WIB. Ia terlihat semringah, disambut oleh fannya yang sebagian besar kaum hawa berusia remaja.
“Dari saya pribadi bangga sekali Dilan bisa diapresiasi luar biasa oleh Pak Gubernur dan Pak Menteri juga masyarkat Bandung. Animonya luar biasa banget,” kata Iqbaal, kepada awak pers.
2. Iqbaal berharap banyak orang Bandung seperti Pidi Baiq
Harapan Iqbaal tak berhenti di situ. Ia mengatakan, kehadiran Sudut Dilan sebagai area literasi baru bagi masyarakat Bandung diharapkan dapat memberi inspirasi para novelis dan sineas muda Bandung untuk terus berkarya.
“Setelah Dilan Corner ini selesai dibangun, masyarakat bandung atau para fan Dilan bisa datang ke sini untuk baca buku, atau mungkin menulis buku seperti Ayah Pidi Baiq. Juga bikin film dan lain-lain,” katanya.
Pidi Baiq memang merupakan tokoh novelis dari Kota Bandung. Segudang novel telah ia bikin, mulai dari serial Drunken hingga At-Twitter: Google Menjawab Semuanya, Pidi Baiq Menjawab Semaunya. Namun, namanya mulai menasional dengan keberhasilannya menulis novel Dilan 1990.
3. Menpar yakin film Dilan tingkatkan pariwisata Kota Bandung
Berbeda dengan Iqbaal, Menteri Pariwisata Arief percaya jika Sudut Dilan akan menarik wisatawan lokal dan mancanegara mengunjungi Kota Bandung. Itu bukan harapan belaka, kata Arief, terbukti dengan kesuksesan film Eat Pray Love karya Elizabeth Gilbert.
“Kawasan Ubud, Bali, semakin diminati wisatawan setelah film Eat Pray Love (yang diperankan) Julia Robert ada. Saya harapka film-film ini akan mendatangkan wisata. Saya yakin di nasional akan banyak dikunjungi oleh para wisatawan,” kata dia.
4. Mengapa perlu ada Taman Dilan?
Sementara itu menurut Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, sudut Dilan perlu dibangun untuk memajukan dunia literasi masyarakat Jawa Barat. Tujuan akhirnya, tentu bertambahnya wawasan masyarakat Bandung karena lebih mudah membaca buku di Sudut Dilan.
“Tepatnya nanti ada memorabilia, ada tempat-tempat meja, tempat baca buku, termasuk nanti ada perpustakaan. Di sudut sana ada bangunan (perpustakaan), isinya buku-buku terpilih yang bisa dibaca di sini,” tutur Emil.
Memorabilia sendiri merupakan istilah umum yang merujuk pada benda yang dapat mengingatkan seseorang dengan sebuah kenangan.
5. Pariwisata menjadi andalan Jawa Barat
Emil menambahkan, bahwa di tangannya Pemerintah Jawa Barat akan memajukan pariwisata. Sudut Dilan, kata dia, adalah destinasi pariwisata anyar yang bisa dinikmati mulai tahun depan.
“Semakin banyak yang datang, semakin besar pengaruhnya buat literasi kita.
Wisata akan menjadi andalan provinsi Jabar termasuk Kota Bandung. Ada wisata alami, wisata event, ada ruang publik. Pariwisata ruang publik ini lah yang nanti diharapkan bisa lewat sini (Sudut Dilan),” kata Emil.