Sensasi Ngopi di Kebon Awi, Hidden Gem Sukabumi yang Bernuansa Alam

- Segmen pengunjung yang beragam, dari ibu-ibu hingga anak muda Gen Z dan milenial.
- Kado untuk orang tua dan warga sekitar, membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai lahan kampung.
- Menu ramah kantong, harga mulai Rp10 ribu-Rp30 ribu, fasilitas lengkap dengan area indoor dan outdoor serta taman luas.
Kota Sukabumi, IDN Times - Bayangkan kamu lagi nongkrong sambil nyeruput kopi hangat, dikelilingi hijau pepohonan dan suara burung, padahal lokasinya cuma beberapa menit dari pusat kota. Itulah sensasi yang ditawarkan 'Ngopi di Kebon', kafe berkonsep natural dan homey yang lahir dari kebun keluarga Indra Saputra.
"Awalnya di sini memang kebon, tempat kelahiran saya. Jadi namanya pun Ngopi di Kebon, Awi," ujar Indra Saputra, sang pemilik, Minggu (10/8/2025).
Kafe ini resmi dibuka pada 26 Juli lalu, menghadirkan Aska dari Rocket Rockers dan beberapa band indie. Antusias pengunjung luar biasa. baru 10 hari buka, sudah ada 2.500 orang yang mampir. Lokasinya berada di Jalan Ciseureuh Talang, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.
1. Segmen pengunjung yang beragam

Setiap waktu punya karakter pengunjung yang berbeda. "Pagi biasanya ibu-ibu yang running atau habis pengajian, juga yang antar anak sekolah. Siang lebih ke orang kantoran, sore didominasi anak muda Gen Z dan milenial," kata Indra.
Meski lokasi kafe berada di gang yang tidak bisa diakses mobil, hal itu justru menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran banyak yang menyebutnya hidden gem.
"Secara analisa mungkin nggak masuk, tapi kita ingin membuktikan kafe juga bisa hidup di dalam gang. Mission impossible jadi possible," ujarnya.
2. Kado untuk orang tua dan warga sekitar

Ngopi di Kebon bukan sekadar usaha, tapi juga bentuk penghargaan Indra pada orang tuanya. Lahan ini dulunya digarap ayah dan ibunya, lalu dibeli kembali untuk dibangun kafe sebagai hadiah.
Manfaatnya pun dirasakan warga sekitar. Kafe ini membuka lapangan kerja baru, meningkatkan nilai lahan kampung, dan menjadi ruang resapan air di tengah padatnya permukiman.
"Ekonomi warga meningkat, dan ini jadi kebanggaan bersama," kata Indra.
3. Menu ramah kantong, fasilitas lengkap

Harga menu terbilang ramah di kantong. Minuman dibanderol mulai Rp10 ribu-Rp30 ribu, sedangkan makanan mulai Rp15 ribu-Rp40 ribu. Pilihannya beragam, mulai dari minuman kopi, makanan Nusantara, western, hingga Chinese food.
Fasilitasnya pun tak kalah menarik: area indoor dan outdoor, taman luas, mushola, toilet, hingga edukasi unggas yang bisa dinikmati gratis oleh pengunjung, terutama anak-anak.
4. Rencana ekspansi: dari aviary hingga romantic garden

Ke depan, Indra berencana menambah berbagai fasilitas seperti aviary, playground, fine dining, romantic dinner, hingga romantic garden. Semua itu akan dibalut dalam konsep yang tetap mempertahankan 'DNA otentik' Sukabumi.
"Yang saya jual bukan cuma kopi atau makanan, tapi nilai Sukabumi yang gemah ripah loh jinawi, damai, nyaman, dan otentik," pungkas Indra.