Mengapa Final IBL 2002 Diyakini Berlangsung Seru?
Pelita Jaya tantang Satria Muda untuk rebut titel juara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Final Liga Basket Indonesia (IBL) 2022 tiba juga. Dua tim terbaik IBL, Satria Muda Pertamina dan Pelita Jaya Bakrie kembali bertemu di final yang digelar per Sabtu hingga Selasa (27-30 Agustus 2022).
Partai puncak IBL 2022 akan bergulir dengan format best of three di GOR C-Tra Arena, Kota Bandung. Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, mengatakan jika
IBL 2022 akan mencapai puncaknya. Duel klasik terjadi di final IBL 2022. Juara bertahan Satria Muda Pertamina akan ditantang pimpinan babak reguler, Pelita Jaya Bakrie dalam laga berformat best of three 27-30 Agustus di C-Tra Arena Bandung.
Penyelenggara optimstis jika sambutan warga Kota Kembang akan cukup luar biasa kali ini. Bagaimana tidak, Kota Bandung memang merupakan salah satu kota dengan animo pecinta bola basket besar di Indonesia.
1. Mengapa warga Bandung akan memadati C-Tra Arena?
Optimisme bahwa penonton akan memadati GOR C-Tra Arena bukan tanpa alasan. Penyelenggara berkaca dari bergulirnya babak play-off yang juga digelar di tempat yang sama, dan mendapat sambutan yang luar biasa.
Para pecinta bola basket Kota Kembang memadati stadion guna memberi dukungan kepada tim kesayangan masing-masing, atau ingin menikmati serunya setiap pertandingan.
“Babak play off hingga semifinal, stadion penuh dengan pecinta bola basket. Dengan sistem satu tiket per game jumlah penonton mencapai 21 ribu orang,” kata Junas, dalam jumpa pers yang digelar Jumat (26/8/2022).
“Maka itu kami optimistis bahwa laga final akan berlangsung dengan antusiasme yang lebih besar. Pertandingan akan lebih seru dan kedua tim memiliki massa pendukung cukup besar,” ujarnya.
Baca Juga: Satria Muda yang Konsisten, Langganan Tembus Final IBL 2022
Baca Juga: Semifinal IBL 2022: Pelita Jaya Tekuk West Bandit 80-71
Baca Juga: Semifinal IBL 2022: Prawira Bandung Dipermalukan Satria Muda