Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Pocari Run Digelar di Bandung Lagi, Bey: Jangan Sampai Dikritik Lagi

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin meminta gelaran Pocari Run yang kini digelar kembali di Kota Bandung tidak memantik kritik dari warga seperti soal kemacetan dan lainnya.

Menurutnya, agenda lari yang akan digelar pada 19 dan 20 Juli 2025 ini harus memberikan dampak baik terhadap masyarakat lokal tidak seperti tahun sebelumnya yang banyak dikritik karena menimbulkan beberapa persoalan. Meski begitu, ia menyambut baik agenda ini.

"Tahun lalu itu begitu penyelenggaraan Pocari Run banyak kritikan, saya sepekan setelahnya kami rapat bahwa tahun depan harus lebih baik lagi. Kami evaluasi, di medsos ada yang tetap mendukung. Potensi akan lebih baik itu ada," ujar Bey di Gedung Sate, Rabu (22/1/2025).

1. Tahun ini optimistis berjalan lancar

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dengan persiapan yang kini lebih matang, Bey berharap semua teknis acaranya nanti bisa berjalan dengan baik dan memperbaiki kekurangan di tahun sebelumnya. Terlebih kegiatan ini menjadi hal yang baik dan meningkatkan sport tourism.

"Dengan persiapan yang lebih intensif, jadi sekarang sangat baik. Mudah-mudahan ini bisa ditiru. Menariknya ada kemungkinan salat subuh pas half marathon, dan mudah-mudahan lancar. Mulai lebih pagi, selesai lebih pagi. Harapan saya optimistis menjadi lebih baik," katanya.

2. Berikut jadwal dan teknisnya

ilustrasi fun run (pexels.com/diohasbi)

Diketahui, registrasi pendaftaran ‘Pocari Run Bandung 2025’ dibuka pada 25 Januari 2025 pukul 13.00 WIB. Ada tiga kategori yang diperlombakan yakni 5K,10K, dan Half Marathon (HM), serta satu kategori baru, Kid Das jarak 100 meter dan 200 meter.

Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati mengatakan, Kota Bandung kembali dipilih karena memiliki tempat-tempat yang tepat sebagai lokasi event lari kelas nasional yang diikuti puluhan ribu peserta.

"Kota Bandung ini menjadi sangat spesial untuk para pelari. Kami melakukan riset ke para pelari dan jawabannya cuacanya tidak ada bisa mengalahkan yang mendukung bagi para pelari," kata Wina.

Tahun ini penyelenggara menyediakan kuota sebanyak 15 ribu untuk event offline dua hari di Kota Bandung. Mereka juga menyediakan kuota virtual sebanyak 30 ribu yang bisa diikuti pelari dari daerahnya masing-masing.

"Total 15 ribu yang dibagi dua hari. Hari pertama itu tujuh ribu, hari kedua ada delapan ribu, tetapi yang pasti per harinya gak akan melebihi sepuluh orang (peserta). Kami juga membuka virtual run itu 30 ribu, jadi totalnya 45 ribu untuk tahun ini," tuturnya.

3. FM dihilangkan dengan berbagai macam pertimbangan

ilustrasi berolahraga sebagai bagian dari perawatan diri (freepik.com/author/yanalya)

Wina menambahkan, titik start dan finish bagi pelari ada di Balai Kota Bandung, dan panitia tahun ini menghapus kategori Full Marathon (FM) setelah adanya berbagai macam pertimbangan.

"Tahun ini tidak ada FM dengan banyak sekali pertimbangannya. Start-nya juga akan lebih awal dengan harapan finish pun bisa lebih pagi, karena itu tidak ada (kategori) marathon. Karena kami ingin memberikan waktu yang cukup untuk para pelari, dan memberi ruang kepada warga Bandung untuk beraktivitas," kata dia.

Share
Editorial Team