Pertokoan di Sukabumi Tutup Saat Demo, Khawatir Ada Penjarahan

- Pedagang tutup toko karena khawatir ada penjarahan saat demo
- Penjarahan di Bandung memicu kecemasan pedagang di Sukabumi
- Warga dan pedagang berharap situasi segera pulih agar aktivitas perdagangan bisa kembali normal
Sukabumi, IDN Times - Suasana pusat Kota Sukabumi terlihat tidak biasa pada Senin (1/9/2025). Biasanya, deretan pertokoan di Jalan Ahmad Yani dan sekitarnya ramai dengan lalu-lalang pembeli. Namun, sebagian pintu toko tertutup rapat, mulai dari toko cat, toko ponsel, hingga toko sepeda, semuanya memilih berhenti beroperasi sementara.
Jalanan yang biasanya padat, kini tampak lengang. Hanya ada beberapa kendaraan yang lalu lalang dan segelintir orang yang melintas. Papan reklame dan cat warna-warni di rolling door toko kontras dengan suasana sepi di sepanjang jalan.
1. Waswas ada penjarahan

Seorang juru parkir yang enggan disebutkan namanya mengaku penutupan toko dilakukan selama dua hari. "Kan ada demo, jadi pada tutup dua hari. Pada takut, takut kenapa-kenapa. Jadi mending tutup dulu," katanya saat ditemui di lokasi.
Hal serupa disampaikan Rudi (43 tahun), warga Sukabumi yang sehari-hari bekerja di kawasan tersebut. Ia menyebut suasana terasa janggal karena biasanya pusat kota selalu ramai, terutama di awal pekan.
"Biasanya banyak orang belanja, sekarang sepi banget. Begitu denger kabar ada penjarahan di Bandung kemarin, warga dan pedagang di sini jadi makin cemas. Mereka takut kalau hal serupa terjadi juga di Sukabumi," ungkapnya.
Menurut Rudi, beberapa rekannya yang punya usaha kecil juga ikut menutup dagangan, meski lokasi toko mereka agak jauh dari pusat aksi. "Daripada waswas, lebih baik libur dulu," katanya.
2. Penjarahan di Bandung jadi pemicu kecemasan

Seperti diketahui, aksi demonstrasi di Kota Bandung pada akhir pekan lalu sempat berujung ricuh. Sebuah rumah makan dilaporkan menjadi sasaran penjarahan dan dibakar oleh oknum tak dikenal. Kejadian tersebut menimbulkan keresahan pedagang di berbagai kota lain di Jawa Barat.
Di Sukabumi, langkah menutup toko dianggap sebagai cara paling aman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Para pedagang berharap situasi segera kondusif agar aktivitas perdagangan bisa kembali normal.
3. Kota jadi lengang, warga harap situasi cepat pulih

Menurut pantauan di lapangan, massa dari Cipayung Plus sudah bergerak ke Mapolres Sukabumi Kota. Jalan yang biasanya dipadati kendaraan dan pejalan kaki kini tampak longgar, sementara petugas kepolisian bersiaga di depan markas.
"Ya mudah-mudahan demo berjalan damai, jangan sampai ada kerusuhan atau penjarahan kayak di Bandung. Kasihan pedagang kecil, kalau tokonya jadi korban, bisa rugi besar," ujar Rudi menambahkan.
Bagi warga dan pedagang, tutup dua hari terasa berat. Namun, mereka menilai itu pilihan realistis untuk menghindari kerugian yang lebih besar jika situasi tak terkendali.