Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengamat Pertanyakan Urgensi Bangun Gapura Candi di Gedung Sate

IMG-20251120-WA0049.jpg
Gapura Candi Bentar, Gedung Sate (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan dana Rp3,9 miliar untuk pembangunan pilar gapura Candi Bentar di Gedung Sate.
  • Pengamat Kebijakan Publik mempertanyakan keperluan dan prioritas pembangunan gapura tersebut terutama dalam hal efisiensi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
  • Kadiskominfo Jabar menjelaskan bahwa perbaikan gerbang Gedung Sate ini bertujuan untuk memperkuat identitas lokal Jawa Barat dengan sentuhan budaya Sunda.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan dana Rp3,9 miliar dalam APBD Perubahan 2025 untuk pembangunan pilar gapura Candi Bentar di Gedung Sate. Anggaran ini digunakan untuk merenovasi area lainnya yang ada di kantor Gubernur Jawa Barat ini.

Meski secara aturan tidak dipersoalkan membangun pilar gapura tersebut di area Gedung Sate yang merupakan Cagar Budaya Nasional, namun anggaran yang digelontorkan ini menjadi tanda tanya, seperti yang disampaikan Pengamat Kebijakan Publik sekaligus Peneliti pada Center for Policy and Management Studies (CMPS) UNPAR, Kristian Widya Wicaksono.

Ia turut mempertanyakan keperluan pemerintah provinsi dalam mengubah gaya gapura Gedung Sate itu. Apalagi, alokasi anggaran cukup besar.

"Dalam politik anggaran, ketika kita menganggarkan sesuatu berarti memprioritaskan hal tersebut, kan begitu ya. Nah yang jadi permasalahan argumentasinya apa? Karena mereka menganggap pembangunan gapura Rp3,9 miliar ini prioritas," tanya Kristian saat di hubungi, Sabtu (22/11/2025)

1. Dibandingkan kebutuhan lainnya apa yang membuat gapura ini penting?

IMG-20251120-WA0051.jpg
Pintu gerbang Candi Bentar, Gedung Sate (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Jika dibandingkan dengan kebutuhan publik, khususnya warga Jawa Barat, pembangunan gapura candi ini menjadi pertanyaan besar. Mengapa pada akhirnya Pemprov Jabar mengalokasikan untuk hal tersebut, dan kepentingannya apa untuk masyarakat.

"Kalau dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang lain kenapa juga ini kemudian perlu dianggarkan? Jadi dari sisi politik anggaran menurut saya sih prioritas ini patut (juga) untuk dipertanyakan," katanya.

Selain mempertanyakan keperluan, pembangunan gapura Gedung Sate dinilai tidak sejalan dengan upaya efisiensi yang disampaikan oleh Gubernur Dedi Mulyadi.

"Kalau melakukan efisiensi kan kita merasionalisasikan pengeluaran yang tidak dibutuhkan, kita memangkas biaya langsung, direct cost yang menurut kita ini jadi beban organisasi dan seterusnya" katanya.

"Nah pertanyaan berikutnya, bisa tidak dijelaskan oleh Pak Gubernur korelasi dan dampak pembangunan gapura ini terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat? Kalau ini (pembangunan gapura) menjadi prioritas?" katanya.

2. Patut dipertanyakan mengapa membangun gapura tersebut

IMG-20251120-WA0053.jpg
Gapura Candi Bentar, Gedung Sate (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dengan begitu, Kristian mempertanyakan kenapa perubahan gapura Gedung Sate dianggap penting dan masuk dalam APBD. Bahkan pertanyaan itu tidak hanya ingin dilayangkan kepada Gubernur Jabar saja, melainkan juga kepada DPRD Jabar.

"Menurut saya sih prioritas ini patut jadi pertanyaan termasuk kenapa bisa sampai APBD? Jadi DPRD juga harus ikut menjawab, kenapa kok bisa anggaran itu jadi prioritas kan tidak ujug-ujug dianggarkan," katanya.

Dari sisi politik, pembangunan gapura Gedung Sate dengan arsitektur Candi Bentar diibaratkan seperti politik mercusuar yang hanya menonjolkan kemegahan ditengah banyaknya masalah yang masih belum terselesaikan.

"Jadi secara tampilan kan bagus ya, mungkin pagar dan gapura ini jadi gagah begitu karena gedung pemerintah. Tapi di luar itu masalah-masalah yang dirasakan masyarakat tidak terpecah," kata dia.

3. Alasan Pemprov Jabar untuk menguatkan budaya

IMG-20251119-WA0016.jpg
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sebelumnya, Kadiskominfo Jabar, Adi Komar menjelaskan alasan pembangunan gapura Candi Bentar. Menurutnya, Gedung Sate bukan hanya pusat Pemerintahan, tapi juga ikon dan destinasi wisata kebanggaan Jawa Barat. Perbaikan dilakukan agar lebih semakin menarik dan nyaman bagi pengunjung.

"Karena itu, sudah selayaknya Gedung Sate terus mempercantik diri agar semakin menarik dan nyaman bagi pengunjung. Karena setiap hari banyak wisatawan datang berkunjung untuk menikmati arsitektur dan sejarahnya," ujar Adi Komar, Kamis (20/11/2025).

Ia mengatakan, konsep perbaikan gerbang Gedung Sate ini memang mengusung kebudayaan Sunda untuk memperkuat identitas lokal Jawa Barat. Oleh karena itu, gerbang berbentuk candi bentar, ditambah ornamen lain yang menonjolkan budaya Jabar.

"Gedung Sate kan sangat kental dengan peninggalan Belanda, nah pagar depannya diberikan sentuhan Budaya Sunda untuk mengimbangi," katanya.

"Sentuhan budaya ini tidak hanya memperindah, tetapi juga mencerminkan karakter dan filosofi Sunda yang melekat pada Gedung Sate sebagai simbol pemerintahan yang berakar pada nilai-nilai budaya," katanya.

Adapun anggarannya sudah dialokasikan dalam APBD Perubahan 2025. Adi mengungkapkan jika dana yang dihabiskan untuk revitalisasi pagar dan gapura itu mencapai Rp3,9 miliar.

"Pembangunan ini sudah direncanakan di APBD Perubahan dan sudah dianggarkan kurang lebih Rp3,9 miliar untuk renovasi infrastruktur khususnya gapura," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Regulasi Belum Ada, UMP Jabar 2026 Batal Diumumkan 21 November 2025

22 Nov 2025, 11:08 WIBNews