Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemprov Jabar Mulai Uji Coba Efisiensi, Listrik Gedung Sate Dibatasi

IMG_20250901_092917.jpg
Anggota TNI berjaga di Gedung Sate, saat aksi massa Agustus 2025 (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • Pemprov Jabar mulai uji coba efisiensi anggaran setelah pengurangan dana transfer ke daerah sebesar Rp2,4 triliun untuk APBD Jabar 2026.
  • Salah satu langkah efisiensi adalah dengan membatasi penggunaan listrik di Gedung Sate, yang telah menghasilkan pengurangan biaya listrik sekitar Rp32 jutaan per bulan.
  • Ujicoba ini dilakukan berdasarkan arahan Gubernur Dedi Mulyadi, dan akan melibatkan efisiensi dalam beberapa aspek lain seperti air, internet, perjalanan dinas, belanja barang jasa, dan makan minum.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai menguji coba efisiensi anggaran seteleh pemerintah pusat melakukan pengurangan sekitar Rp2,4 triliun dana transfer ke daerah (TKD) untuk APBD Jabar 2026. Uji coba dilakukan dengan menghemat beberapa pos anggaran salah satunya penggunaan listrik Gedung Sate.

Kabag Rumah Tangga Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat, Agus mengatakan, pembatasan penggunaan listrik di lingkungan Gedung Sate dan aset di bawah Biro Umum sudah mulai dilakukan. Bahkan, hal ini dilakukan sudah beberapa hari kemarin.

"Malam juga kan biasanya seperti lampu Gedung Sate sampai jam 00.00 WIB, saat ini cuma sampai jam 21.00 WIB saja. Sebetulnya teknis seperti itu sudah mulai kami coba sejak beberapa bulan terakhir sebelum pemberlakukan nanti di 2026," ujar Agus, Senin (13/10/2025).

1. Hemat Rp32 juta rupiah

Potret lorong di Museum Gedung Sate, Bandung (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Potret lorong di Museum Gedung Sate, Bandung (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Beberapa ruangan atau kantor sejumlah perangkat yang ada di Gedung Sate juga ikut dimatikan dalam kondisi malam hari. Adapun hasil dari efisiensi tersebut, dapat dilihat pada laporan pembayaran listrik setiap bulannya pada 41 aset yang dikelola Biro umum. 

"Listrik dari bulan ini sudah ada pengurangan, penggunaan listrik Agustus yang dibayar September, kurang lebih Rp314,632,816 dari 41 titik, terus September dibayar Oktober Rp282,105,594. Jadi sekitar Rp32 jutaan, pengurangannya," katanya.

2. Listrik dihemat berdasarkan arahan gubernur

Potret Museum Gedung Sate, Bandung (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Potret Museum Gedung Sate, Bandung (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Mekanisme seperti ini, kata Agus nantinya akan berjalan dalam beberapa bulan mendatang, sembari menunggu teknis pasti dari efisiensi di 2026. Mengenai ujicoba ini sendiri dipastikannya sudah berdasarkan arahan dari Gubernur Dedi Mulyadi.

"Karena teknis untuk pengurangan listrik itu belum ada, cuma kami laksanakan apa yang menjadi arahan Pak Gubernur waktu pertemuan di Sabuga, Abdi Nagari Nyulam Hari, kan ada beberapa poin arahannya kalau tidak salah. Mulai dari listrik, air, internet, perjalanan dinas, belanja barang jasa dan makan minum," ujarnya.

3. Efisiensi di pos anggaran lain masih belum dilakukan

potret Gedung Sate, ikon Kota Bandung (bandung.go.id)
potret Gedung Sate, ikon Kota Bandung (bandung.go.id)

Sementara terkait makan minum, Agus mengaku belum melakukan uji coba dan memilih menunggu arahan teknisnya. Sehingga, ia belum bisa membeberkan lebih jauh mengenai hal tersebut, termasuk soal perjalanan dinas dan lainnya.

"Arahan dari Pak Gubernur kan nanti kalau rapat-rapat hanya disediakan minum saja, tapi teknis pengaturannya seperti apa belum ada," katanya. 

"Kalau listrik relatif lebih mudah untuk dilakukan, karena tidak melibatkan pihak eksternal. Tapi kalau makan minum, nanti misalkan ada Presiden, Menteri itu kan jadi pertimbangan, hal-hal teknis seperti itu nanti nunggu arahan," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Seorang Mahasiswa Meninggal Usai Kecelakaan Tunggal di Tol Cisumdawu

13 Okt 2025, 16:44 WIBNews