Menilik Kantor Syam Organizer di Kabupaten Bandung Digeledah Densus 88

Kabupaten Bandung, IDN Times - Detasemen Khusus 88 (Densus 88) antiteror menggeledah Kantor Syam Organizer yang terletak di Jalan Gading Tutuka, Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, pada Minggu (15/8/2021). Tempat tersebut digeledah karena menjadi kantor terduga donatur dana sebuah organisasi teroris.
Saat IDN Times mengecek laman syamorganizer.org, organsasi tersebut berdiri pada tahun 2013, dan telah memiliki 21 cabang di Indonesia. Mereka pun mengklaim telah memberikan batuan ke enam negara dengan 222 ribu penerima manfaat.
"Berawal dari sebuah event organizer yang mengadakan roadshow tabligh akbar untuk mengkabarkan kondisi umat Islam yang sedang terdzolimi di seluruh belahan dunia," demikian yang tertulis di profil lembaga tersebut.
Syam Organizer menyatakan diri sebagai lembaga kemanusiaan internasional yang fokus membantu korban bencana kemanusiaan di negeri Syam. Negeri Syam mengacu pada wilayah di sejumlah negara, yakni Palestina, Suriah, Yordania, dan Lebanon.
1. Kantor Syam Organizer tidak memiliki izin dan pemilik ruko pun masih sulit dihubungi

Ketua RW 17 Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Aan Tajudin mengatakan, keberadaan ruko yang dijadikan kantor Syam Organizer tersebut tidak memiliki izin. Dirinya mengaku hanya kenal dengan pemilik ruko saja.
"Gak ada izin tempat ini, cuma kenalnya dengan yang punya rukonya, gk tau ini juga dikontrakan," ujar Aan Tajudin saat ditemui IDN Times, pada Senin (16/8/2021).
Selain itu Aan pun mengatakan, pemilik ruko pun belum pernah ngobrol bahwa tempat tersebut dikontrakan menjadi kantor Syam Organiner.
"Yang punya ruko pun belum pernah ngobrol ke saya dikontrakan untuk kantor Syam Organizer, sampai sekarang pun nomor pak Adong yang punya ruko ini pun sulit saya hubungi, dia orang Ciamis," tutur Aan.
2. Kegiatan backround sosial menjadi terduga donatur aktivitas terorisme

Dengan kejadian penggeledahan tersebut, Aan mengatakan merasa kecewa, pasalnya lingkungan diwilayahnya kini tercoreng dengan bacround sosial tapi diduga menjadi pendukung dana aktitivtas terorisme.
"Yang jadi kecewa buat saya, backround sosial kok jadi dimanfaatkan seperti ini. Kan jadi tercoreng lingkungan ini. Sampai ada yang nanya masa RW gak hafal?," kata Aan.
Disinggung apakah sempat ada penyaluran bantuan untuk warg sekitar, Aan mengatakan, tidak pernah sama sekali.
"Gak pernah ngasih bantuan ke warga sekitar, jangan sampai bagus diluar jelek di lingkungan terdekat," ujar Aan.
3. Penggeledahan bagian dari pengembangan penangkapan teroris

Aan mengatakan, berdasarkan keterangan petugas kepolisian lokasi ini digeledah merupakan dari pengembangan kasus dugaan aktivitas terorisme yang pelakunya sudah dilakukan penangkapan.
"Kata Polisi terduga teroris sudah di tangkap, lokasi ini di geledah merupakan pengembangan penangkapan tersebut," tutur Aan.
4. Barang bukti yang diamankan mulai dari ribuan celengan, hingga atribut lembaga Syam Organizer

Menurut Aan pun, pada saat penggeledahan ada beberapa barang bukti diamankan oleh petugas yang ia saksikan diantaranya yaitu ribuan celengan, kunci, dan beberapa berkas, serta atribut Syam Organizer.
"Kami menyaksikan waktu hari kemarin didalam ruko itu telah diamankan polisi, ada kurang lebih 1000 celengan yang mungkin siap disebar, kunci-kunci, beberapa berkas, dan artibut Syam Organize," tutur Aan.