Istimewa! Investasi Jabar Capai Rp141 Triliun di Semester I Tahun 2025

30 Jul 2025, 10:00 WIB

Azzis Zulkhairil

Ilustrasi investasi (freepik.com/pikisuperstar)

Intinya sih...

Realisasi investasi Jabar mencapai Rp141 triliun di semester I tahun 2025, dengan PMDN sebesar Rp90,4 triliun dan PMA sebesar Rp72,5 triliun.
Komitmen Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dalam mewujudkan iklim investasi yang kondusif lewat deregulasi kebijakan penanaman modal dan pemberian insentif serta fasilitasi kemudahan berusaha.
DPMPTSP Provinsi Jawa Barat memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan dan investasi melalui layanan aplikasi Jelita, mal pelayanan publik (MPP) fisik, MPP digital, serta program POTS dan Gebyar NIB bagi UMK.

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat realisasi investasi du semester I mencapai Rp141 triliun untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN). Sementara di Triwulan II/2025 untuk sektor penanaman modal asing (PMA) mencapai sebesar Rp72,5 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Dedi Taufik mengatakan, jumlah tersebut merupakan hasil akhir realisasi investasi yang masuk di Provinsi Jawa Barat.

"Kuartal II 2025 peringkat 1, di semester 1 2025 kita total meraih investasi sebesar Rp141 Trilyun dari PMA USD 4.0 M dan PMDN Rp. 90,4 triliun," kata Dedi, Selasa (29/7/2025).

1. Langkah investasi didongkrak oleh berbagai regulasi

Ilustrasi investasi (freepik.com)

Capaian ini, kata Dedi, berangkat dari komitmen Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mewujudkan iklim investasi yang kondusif lewat sejumlah strategi. Seperti, adanya deregulasi kebijakan penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah hingga akhirnya berdampak seperti saat ini.

"Mulai dari penyederhanaan perizinan, penghapusan regulasi yang menghambat investasi dan perlindungan terhadap investor," katanya.

2. Teknologi dan digitalisasi diberikan

ilustrasi investasi (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

DPMPTSP Provinsi Jawa Barat pun kini getol memberikan insentif dan fasilitasi kemudahan berusaha mulai dari pemberian insentif fiskal dan non fiskal.

Selain itu dilakukan pula pemberdayaan usaha mikro kecil serta koperasi seperti fasilitasi kemitraan usaha mikro dan kecil serta koperasi dengan usaha menengah dan besar; fasilitasi akses pasar dan permodalan;

Peningkatan kapasitas Pelaku Usaha mikro dan kecil serta koperasi; dan pendampingan pengembangan usaha bagi pelaku usaha mikro dan kecil serta koperasi.

"Diberikan pula fasilitasi teknologi dan digitalisasi serta promosi; fasilitasi sertifikasi dan legalitas usaha; dan pembentukan wadah pengembangan usaha mikro dan kecil," katanya.

3. Peningkatan NIB bagi UMKM juga berjalan

ilustrasi pasangan membahas mengenai investasi (unsplash.com/Ninthgrid)

Dedi memastikan DPMPTSP Jabar bersama daerah terus memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan dan investasi lewat layanan aplikasi Jelita, mal pelayanan publik (MPP) fisik, MPP digital.

"Kami juga terus menggenjotpelayan pemberian NIB bagi UMK lewat program POTS, Gebyar NIB dan mobil layanan. Rutin memberikan informasi peluang dan potensi pada investor," katanya.

Ia juga menyinggung upaya penggalian peluang dan potensi daerah lewat West Java Investment Chalenge (WJIC) dan Cifest, promosi investasi dengan WJIS juga pemberdayaan usaha mikro kecil dan koperasi juga menyediakan forum penyelesaian permasalahan investasi.

Menurutnya lewat capaian realisasi ini, investasi akan menjadi salah satu solusi bagi Pemerintah Provinsi Jabar dalam menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran.

"Investasi menjadi lokomotif perekonomian Jabar," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengapresiasi dukungan seluruh warga Jawa Barat yang mampu menjaga iklim dan kondusifitas investasi hingga realisasi triwulan II 2025 berbuah positif.

"Mengucapkan terimakasih pada seluruh warga Jabar yang mampu menjaga investasi," jelasnya.