Bandung Barat, IDN Times - Korban tertimbun longsor di lokasi galian batu di Kampung Ciburang, RT 03 RW 13 Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ditemukan.
Korban atas nama Edi Setiawan (40 tahun) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia usai terkubur material longsor selama beberapa jam. Korban tertimbun saat melakukan aktivitas galian batu di lokasi tersebut.
Kapolsek Gununghalu, AKP Wasiman mengatakan, korban berhasil di evakuasi menggunakan alat seadanya. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah tertimbun selama 5 jam di bawah tanah.
"Peristiwa longsornya jam 12 siang tadi. Korban berhasil dievakuasi jam 5 sore dalam keadaan meninggal dunia. Evakuasi dibantu oleh warga menggunakan alat manual seperti cangkul," ungkap Wasiman, Rabu (30/3/2022).
Proses evakuasi berlangsung haru, ratusan warga mendadak mengerumuni lokasi longsor. Keluarga pun tak bisa menahan kesedihan atas peristiwa yang menimpa Edi. Meski demikian, keluarga menyatakan ikhlas dan menerima peristiwa ini sebagai kecelakaan atau musibah yang menimpanya.
"Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka. Keluarga menolak dilakukan autopsi. Mereka menerima peristiwa ini sebagai musibah," kata Wasiman.
Kepolisian langsung melakukan blocking area dengan memasang garis polisi mengitari area longsor. Pihaknya belum mendapatkan kesimpulan apakah peristiwa ini murni bencana alam atau ada unsur kelalaian atau kesengajaan.
"Untuk penyebabnya apakah di penambangan itu ditemukan unsur kelalaian atau kesengajaan maupun faktor lainnya masih kita lakukan penyelidikan," papar Wasiman.
Peristiwa tertimbunnya penambang batu ini bermula saat 8 penambang liar melakukan aktivitas penambangan batu di lokasi tersebut. Tanpa ada aba-aba, tanah dari tebing setinggi kurang lebih 30 meter runtuh menimpa titik aktivitas penambang. 7 dari penambang itu berhasil selamat dari maut dengan cara melarikan diri, sementara Edi terjebak material longsor dan tertinbun.
Atas kejadian itu, Wasiman menyatakan aktivitas tambang batu ini secara paksa dihentikan. "Otomatis dihentikan semenjak kami memasang garis polisi. Artinya di situ tidak boleh ada aktivitas penggalian," pungkasnya.