Ridwan Kamil Minta KPU Evaluasi Pelaksanaan Pemilu yang Memakan Korban

Pemilu tahun ini merupakan yang paling kompleks

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengevaluasi penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) serentak yang cukup rumit tahun ini. Dengan lima surat suara yang harus dicoblos dan dihitung maka waktu pelaksanaan pemungutan suara kali ini memakan waktu panjang.

Hal ini juga yang disinyalir menjadi penyebab meninggalnya puluhan petugas pemilu mulai dari tingkat KPPS, PPK, hingga petugas keamanan yang menjaga jalannya pesta demokrasi ini.

"Pemilu paling rumit se-alam dunia itu yang kemarin. (surat suara) Yang harus dicoblos ada lima, Ibu saya juga bingung saat mencoblos," kata pria yang akrab disapa Emil di Gedung Sate, Selasa (23/4).

Menurutnya penyelenggaraan pemilu tahun ini memang tidak mudah. Bahkan media cetak dari luar negeri ada yang menyebut Pemilu Indonesia adalah 'The most complex election in the world'.

Dengan perubahan sistem pemilu, Emil berharap tidak ada lagi petugas yang gugur dalam kontestasi lima tahunan ini akibat hal teknis yang kurang tepat.

"Jadi kondisi ini buah dari sebuah keputusan yang tidak dihitung secara maksimal. Jadi saya minta KPU evaluasi, apa pun pilihannya jangan sampai ada pengorbanan nyawa," kata dia.

Ia juga mengaku permintaan evaluasi tersebut bukan hanya ditujukan kepada KPU saja, tetapi juga kepada legislatif sebagai pihak yang turut merumuskan kebijakan.

"Ini terlalu mahal, tidak hanya mahal dari sisi materi tapi juga mahal dari sisi kemanusiaan," katanya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Beri Santunan Rp50 Juta untuk Keluarga Petugas Pemilu 

Baca Juga: Lagi, Petugas KPPS di Majalengka Meninggal Dunia Diduga Kelelahan 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya