Pemprov Jabar dan Polda Cek Perusahaan Tambang Batu di Purwakarta 

Tutup saja izin perusahaan itu

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami mengaku telah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat untuk mengecek perusahaan tambang batu di Purwakarta yang aktivitasnya merusak rumah warga.

PT MSS sebelumnya telah melakukan aktivitas yang kemudian membuat sejumlah rumah dan sekolah di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta hancur setelah dihujani batu.

"Saya sudah koordinasi dengan Kapolda, saya perintahkan untuk segera menindak tegas," ucap Ridwan di Bandung, Rabu (9/10) malam.

1. Izin penambangan bakal ditinjau ulang

Pemprov Jabar dan Polda Cek Perusahaan Tambang Batu di Purwakarta IDN Times/Debbie Sutrisno

Ridwan sejauh ini belum mengetahui terkait izin penambangan PT MSS. Sekalipun memiliki izin, dia menilai prosedur dalam penambangan yang dilakukan tidak memperhatikan sektor keamanan sehingga terjadi peristiwa yang merugikan masyarakat sekitar.

“Mungkin ada izinnya, mungkin tidak. Saya lihat videonya batu segede mobil menghancurkan rumah. Alhamdulillah tidak ada yang meninggal, tapi kalau kejadian ini kecerobohan pidana,” kata dia.

Dia akan segera melakukan evaluasi atas izin perusahaan tersebut. Jika terbukti dalam penambangan menggunakan bahan peledak akan segera ditindak tegas yakni dengan mencabut izin penambangan.

"Kita tentu akan evaluasi, jangan sampai hanya satu dua perusahaan, rakyat Purwakarta terkorbankan. Kita akan evaluasi karena ini kejadian luar biasa.Harus sesuai dengan kadar kesalahannya ya, kalau terbukti kita cabut," tutupnya.

2. DPRD Jabar datan ke desa yang terkena hujan batu

Pemprov Jabar dan Polda Cek Perusahaan Tambang Batu di Purwakarta Mahendra

Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, saat ini beberapa anggota dewan sudah datang ke sana untuk melihat secara langsung kondisi rumah dan sekolah yang terkena batu-batu besar. Kedatangan tersebut guna memastikan kondisi masyarakat yang terdampak.

Menurutnya, pemerintah daerah baik di Purwakarta maupun Provinsi Jabar harus segera mengevaluasi izin perusahaan. Ketika perusahaan itu melanggar izin dan tatacara menambang, maka sebaiknya izin perusahaan dicabut.

"Karena jangan sampai dibiarkan terus nanti kejadian lagi," ujar Ineu.

3. Bebatuan dari gunung Cihandeuleum

Pemprov Jabar dan Polda Cek Perusahaan Tambang Batu di Purwakarta Mahendra

Sebelumnya, warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta dikagetkan dengan peristiwa "hujan" batu, Selasa (8/9). Bebatuan dari Gunung Cihandeuleum yang berukuran raksasa itu secara tiba-tiba menggelinding ke bawah hingga menimpa sejumlah rumah warga.

Sebelum terjadi "hujan batu", sempat terdengar suara ledakan yang berasal dari atas gunung di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru. Warga histeris dan mengamankan diri ke daerah yang aman. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya tujuh rumah dan satu bangunan sekolah mengalami kerusakan.

Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Purwakarta mencatat hujan batu itu telah merusak tujuh rumah dan satu sekolah. Sejumlah rumah dan sekolah tersebut rusak setelah tertimpa batu yang berukuran besar dari atas gunung.

Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran setempat Wahyu Wibisono mengatakan, hujan batu terjadi akibat kegiatan blasting atau peledakan batu yang dilakukan PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS), salah satu perusahaan tambang.

"Batu-batu berukuran besar itu jatuh dari ketinggian sekira 500 meter hingga menimpa rumah warga," ujarnya.

Baca Juga: Batu Raksasa "Hujani" Rumah Warga di Purwakarta

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya