Pemprov Jabar akan Tambah Ruang Isolasi Pasien COVID-19 di RSHS

Angka 75 persen ruang isolasi sudah lewati ambang batas

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menambah ruang isolasi untuk pasien COVID-19. Salah satu penambahan akan dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah mendapat laporan terkait keterisian ruang isolasi yang lebih dari 70 persen. Dia menyebutkan, angka ini merupakan akumulasi secara rata-rata, di mana hanya ada satu atau dua kota saja yang angkanya sangat tinggi.

"Jadi bukan total se-Jabar penuh semua. Kira-kira begitu," ujar Ridwan Kamil ditemui di Gedung Sate, Selasa (1/12/2020).

1. Penambahan ruang baru sudah mutlak

Pemprov Jabar akan Tambah Ruang Isolasi Pasien COVID-19 di RSHSIlustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19, ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Dia menyebut penambahan ruang isolasi untuk pasien COVID-19 sudah pasti akan dijalankan melihat kondisi sekarang yang sudah di atas 70 persen okupansinya. Di RSHS misalnya, saat ini ada ruangan di lantai dua dan tiga yang belum terpakai, ke depan ruangan-ruangan ini akan dibuka untuk menambah jumlah ketersediaan tempat tidur.

"Pada saat dia (keterisian ruang pasien) sudah dekat ke 70 persen maka tiga lantai baru akan dimasukkan (dibuka), dan nanti presentasenya akan turun," kata Emil.

2. Angka 75 persen sudah melebihi ambang batas WHO

Pemprov Jabar akan Tambah Ruang Isolasi Pasien COVID-19 di RSHSIlustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19 di Gresik, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Tingkat keterisian Rumah Sakit rujukan COVID-19 di Jawa Barat telah melebihi ambang batas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, saat ini keterisian tersebur sudah mencapai 75 persen.

"Keterisian di Jabar sekarnag sudah 75 persen. Sebenarnya ini juga sudah diambang batas, kan ambang batas itu 65 persen," ujar Uu dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Senin (30/11/2020).

Uu belum bisa menjabarkan rincian angka 75 persen itu. Namun, dia menyebut presentase tersebur didominasi oleh daerah Bogor Depok dan Bekasi (Bodebek), di mana daerah tersebut tercatat cukup banyak pasien COVID-19.

"Kalau wilayah lain ini relatif aman tapi dari jumlah itu kan diakumulasikan di Jabar," katanya.

3. Dia memastikan kebijakan pemerintah tidak bisa sepenuhnya menekan angka COVID-19

Pemprov Jabar akan Tambah Ruang Isolasi Pasien COVID-19 di RSHSWarga melintas di dekat mural bergambar simbol orang berdoa menggunakan masker yang mewakili umat beragama di Indonesia di kawasan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (18/6/2020) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Sebagai solusinya, lanjut Uu, pihaknya akan terus berupaya memberikan penyadaran kepada masyarkat. Terutama dalam menjalankan anjuran pemerintah mengenai protokol kesehatan.

"Sehebat Apapun program kami ini kalau masyarakat tidak sadar akan prorokol kesehatan ini tidak ada artinya. Maka kesadaran masyasrakat paling penting. Kami juga tidak akan lelah menyampaikan," katanya.

Saat ini dari 27 kota kabupaten di Jabar terdapat sejumlah daerah yang dianggap terbaik dalam mengupayakan penanganan COVID-19. Adapun daerah itu, yakni Kabupaten Bekasi, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut dan Kota Sukabumi.

"Walaupun zona merah, Kabupaten Bekasi sekarang penanganan COVID-nya bagus," pungkas Uu.

Baca Juga: [BREAKING] Waspada, Kota Bandung Kembali Masuk Zona Merah!

Baca Juga: Zona Merah Lagi, Pemkot Bandung Siap Ubah Kebijakan Relaksasi Ekonomi

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya