Jalur Mudik di Jawa Barat Belum Mulus, Pencairan APBD Jadi Penyebab

Keputusan pencairan APBD 2024 jadi penghambat

Bandung, IDN Times - Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat pesimistis jalur mudik lebaran tahun ini bisa mulus 100 persen. Keterlambatan pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 jadi faktor penghambat.

APBD Provinsi Jabar 2024 disepakati DPRD Jabar bersama Penjabat Gubernur, Bey Triadi Machmudin pada Rabu (15/11/2023), dengan total APBD yang disepakati ada sebesar Rp36,79 triliun. Sementara libur mudik lebaran kemungkinan mulai pada April mendatang.

1. Sampai saat ini belum ada kontrak dengan vendor

Jalur Mudik di Jawa Barat Belum Mulus, Pencairan APBD Jadi PenyebabKepala DBMPR Jabar, Bambang Tirtoyuliono (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Kepala DBMPR Jabar, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, alokasi anggaran yang disiapkan untuk memulihkan 230,98 kilometer dan revitalisasi lima jembatan ada sekitar Rp600 miliar. Dia memastikan, pengerjaan infrastruktur transportasi itu akan mengalami keterlambatan.

"Lebaran enggak terkejar, karena sampai sekarang belum terjadi kontrak. Ada keterlambatan penetapan APBD di provinsi. Beda di 2023, saat penetapan APBD tepat waktu, sudah bisa berkontrak. Masih terkejar sebelum lebaran yang ada penanganan bisa diselesaikan. Tahun 2024 saya agak pesimistis," ujar Bambang, dikutip Sabtu (24/2/2024).

2. Pemprov Jabar akan maksimalkan sapu lubang

Jalur Mudik di Jawa Barat Belum Mulus, Pencairan APBD Jadi PenyebabKepala DBMPR Jabar, Bambang Tirtoyuliono (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Meski begitu, Pj Wali Kota Bandung itu turut memastikan DBMPR akan bekerja secara maksimal melakukan pemeliharaan rutin secara masif, agar pengguna jalan tidak terganggu selama musim mudik lebaran 2014.

"Jadi sapu lubang akan kami intensifkan. Teman-teman di UPTD secara masif dilakukan pemeliharaan secara rutin," katanya.

Berdasarkan data DBMPR Jawa Barat, ada 2.362 kilometer jalan milik provinsi yang butuh perhatian. Meski kemantapan jalan sudah di angka 83 persen, namun umur teknis hanya 63 persen.

Bambang menyebutkan, potensi kerusakan selalu ada, karena terjadi penurunan kualitas akibat beban tonase kendaraan, cuaca, dan faktor lainnya.

"Jalan yang perlu pemeliharaan tersebar di Jawa Barat. Hampir semua di kabupaten/kota kami lakukan penanganan. kami akan maksimalkan. Target kami kemantapan di akhir 2024 sekitar 87 persen," katanya.

3. Pemeliharaan jembatan juga terkendala anggaran

Jalur Mudik di Jawa Barat Belum Mulus, Pencairan APBD Jadi PenyebabKepala DBMPR Jabar, Bambang Tirtoyuliono (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sementara di sisi lain ada 1.295 jembatan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang harus direkonstruksi ulang. Dia mengatakan, 33 jembatan di antaranya merupakan prioritas yang harus segera ditangani.

"Kami punya keterbatasan anggaran, sehingga hanya lima jembatan yang bisa ditangani. Kami lakukan pemeliharaan biasa. Mudah-mudahan keterbatasan anggaran ini tidak menimbulkan collaps jembatan," kata dia.

Baca Juga: Spanduk Ridwan Kamil OTW Jakarta, Golkar Jabar Irit Komentar

Baca Juga: Goyang Karawang Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda Jabar

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya