Made in Kabupaten Bandung, Sepeda Minivelo Diekspor Hingga Australia

Bersepeda itu hobi yang langgeng

Kabupaten Bandung, IDN Times - Pada akhir 2018, Feri Soemantri, warga Jalan Cibogo Desa Sukamukti Kecamatan Katapang, memulai usaha sepeda secara tidak sengaja. Semuanya berawal dari keisengan 'memutilasi' sepeda gunung di bengkel yang kini dinamai MV Corp Bandung,

Setelah melihat karya 'mutilasi' Feri, banyak teman sesama penggemar sepeda yang memesan sepeda kustom. Sepeda yang ia buat memiliki keunikan secara ukuran dan bentuk: lebih mungil dari sepeda pada umumnya. Minivelo, jenis sepeda yang dibuat Wa Fey panggilan akrabnya.

“Minivelo memang belum familiar di kalangan penggemar sepeda dibanding jenis sepeda lainnya, seperti mountain bike (MTB) atau sepeda balap,” kataWa Fey di rumah produksinya, Selasa (30/3/2021).

1. Desain dan harga sesuai pesanan

Made in Kabupaten Bandung, Sepeda Minivelo Diekspor Hingga AustraliaDok. Humas Pemkab Bandung

Desain minivelo maupun ukuran ban sepeda yang dibuat, ia serahkan kepada pemesan. Tak hanya dari dalam negeri, dipasarkan secara online, pesanan pun datang dari luar negeri seperti Filipina dan Australia.

Untuk satu unit minivelo dibanderol mulai Rp5 juta hingga Rp24 juta rupiah, tergantung desain dan spesifikasinya. Dalam sebulan, MV Corp Bandung bisa memproduksi 30 unit sepeda atau satu unit per harinya.

Penjualannya sementara ini, tutur Wa Fey, hanya lewat online dan dipasarkan dari mulut ke mulut. Kini ia memiliki sebelas orang karyawan untuk membantu usahanya. Saat pandemi, di mana sepeda makin banyak diminati masyarakat, permintaan sepeda jenis minivelo semakin meningkat.

“Saya bikin sepeda itu tujuan yang lebih banyak lagi orang yang bersepeda. Tapi saya berharap hobinya ini bukan hanya ikut-ikutan tren karena sedang booming saja. Saya ingin hobi ini berkelanjutan, minimal di samping untuk kesehatan kita juga ikut berusaha mengurangi polusi udara, ”tutur Wa Fey.

2. Dalam produksi masih terkendala harga komponen yang terlalu mahal

Made in Kabupaten Bandung, Sepeda Minivelo Diekspor Hingga AustraliaDok. Humas Pemkab Bandung

Dalam memproduksi minivelo, saat ini ia terkendala harga komponen yang terlalu mahal. Namun ia menyadari hal itu karena semakin menjamurnya orang yang bersepeda sehingga permintaan meningkat dan komponen didapat.

“Saya sih fokus ingin bikin sepeda yang tidak mahal. Tapi dengan harga komponen yang tinggi, jadi agak sulit dan mau tidak mau harganya jadi mahal. Sebenarnya pertama bikin sepeda itu harganya bisa di bawah Rp4 juta, ”kisahnya.

3. Keistimewaan sepeda minivelo

Made in Kabupaten Bandung, Sepeda Minivelo Diekspor Hingga AustraliaDok. Humas Pemkab Bandung

Menurut dia, minivelo cenderung lebih gesit, energi irit saat dikayuh, dan lebih ringan saat menjajal tanjakan dibanding sepeda jenis lainnya. Bukan dari cerita orang, Wa Fey lebih dulu telah mencoba sendiri minivelo pertama yang ia buat. Tak tanggung-tanggung, ia menjajal minivelo dari Bandung ke daerah Puncak di Bogor.

“Saya tertarik memproduksi sepeda, karena bersepeda bukan jenis hobi. Saya yakin hobi ini langgeng. Peminatnya meningkat saat pandemi, tapi andai pandemi berakhir pun, orang yang merasakan kenikmatan bersepeda akan tetap bertahan. Mungkin berkurang, tapi hilang itu gak mungkin,” ujar Wa Fey.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya