Minyak Goreng Semakin Langka, UMKM Kerupuk Garut Terancam Gulung Tikar
Minyak goreng masih langka di Garut.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Garut, IDN Times - Kelangkaan minyak goreng di berbagai daerah masih terus terjadi. Klaim pemerintah yang menyatakan stok dan harga minyak goreng aman tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Minyak goreng diklaim bisa ditemukan di sejumlah ritel seperti supermarket dan minimarket. Tetapi, keberadaan minyak goreng ini tetap langka menjelang siang hingga jam operasional toko ditutup. Sementara di pasar tradisional, harga minyak goreng dijual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditentukan pemerintah pusat.
Kondisi kelangkaan minyak goreng ini membuat pelaku usaha kecil menengah (UKM) di berbagai daerah menjerit karena sulit memenuhi kebutuhan. Di Kabupaten Garut misalnya. Sejumlah pelaku UMKM mulai terkena dampak akibat kelangkaan minyak goreng. Beberapa diantara mereka terancam tutup akibat tidak bisa memproduksi.
1. UMKM bingung cara menggoreng tanpa minyak
Satu diantaranya itu terjadi kepada Aa (60), pelaku UMKM aneka macam kerupuk pangsit asal Padarek, Kabupaten Garut. Dia mengaku harus menyesuaikan usahanya supaya bisa bertahan di tengah kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng.
Misalnya, dengan mengurangi jumlah isi kerupuk dalam kemasannya dan mengurangi untung penjualan. Namun, upayanya itu justru mendapat respons negatif dari pasar.
Pembeli banyak yang enggan membeli kerupuk yang jumlahnya dalam kemasan kecil dan sudah dikurangi. Pembeli seperti tidak mau tahu tentang biaya produksi yang harus dikeluarkan akibat kelangkaan dan harga minyak goreng naik.
"Karena saat saya mengurangi isi dalam kemasan, kerupuk saya enggak laku," ujar Aa saat bertemu IDN Times, Selasa (08/02/2022).