Tingkat Kebocoran Air Minum PDAM di Indonesia Capai 40 Persen
Teknologi NRW klaim mampu kurangi kebocoran air
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Angka kebocoran air minum atau non revenue water (NRW) masih menjadi masalah besar dalam cakupan penyediaan air minum. Padahal, pemerintah menargetkan penurunan NRW pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ke level 25 persen pada 2024.
Dalam pembukaan Indonesia Water Forum 2022 yang digelar di Jakarta Convention Center, Rabu 5 Oktober 2022, lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa angka kehilangan air minum, baik teknis maupun administrasi rata-rata masih 40 persen.
"Kehilangan air minum itu, baik teknis maupun administrasi rata-rata masih 40 persen," kata Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Senin(10/10/2022).
1. Kenalkan teknologi NRW untuk kurangi kebocoran air
Menyikapi persoalan tersebut, WI.Plat Co. Ltd, perusahaan teknologi penurun kebocoran air yang berasal dari Korea Selatan bekerja sama dengan PT SUPRA Internasional Indonesia memperkenalkan teknologi baru dalam management NRW dan penurunan kebocoran air minum perpipaan dalam kegiatan Indowater dan Indonesia Water Forum 2022 itu.
Dalam pemaparannya pada panel diskusi Indonesia Water Forum 2022 mengenai pendekatan teknologi dalam penurunan kebocoran air minum perpipaan di perkotaan, CEO WI.Plat, Sanghoon-Cha mengatakan bahwa penggunaan teknologi terbukti mampu menekan NRW.
"Penggunaan teknologi Artificial Intelligence, IoT, dan Cloud terbukti dapat mempermudah perusahaan air minum dalam menurunkan angka kebocoran air dengan lebih mudah dan efisien," kata Sanghoon-Cha.