TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sribu: Dunia Kerja Human Friendly Pacu Pertumbuhan Sektor Freelancing

Infrastruktur digital jadi kunci potensi pasar freelancing

Sumber Gambar: pohonkreatif.com

Bandung, - IDN Times - PT Sribu Digital Kreatif (“Sribu”), perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa solusi konten dan pemasaran digital berbasis crowdsourcing, mengungkapkan, masa depan sektor freelancing di Indonesia semakin cerah terutama dipicu oleh transformasi dunia HR di masa pandemi dua tahun terakhir yang semakin human friendly.

Besarnya potensi industri freelancing yang akan terus bertumbuh ini memerlukan platform dan infrastruktur pendukung yang memungkinkan terciptanya ekosistem yang kondusif untuk semua pihak yang terlibat.

Founder dan CEO Sribu Ryan Gondokusumo mengatakan, situasi pandemik COVID-19 telah mengakselerasi pengadopsian sistem kerja jarak jauh (remote working) dan proses kerja digital yang semakin diterima secara luas, baik dari sisi pelaku usaha maupun pekerja.

"Saat ini kita tengah bergerak menuju dunia kerja yang semakin #HumanFriendly dan akan mengubah dunia kerja untuk selama-lamanya,” kata Ryan dalam keterengan tertulis yang diterima IDN Times, Minggu(15/5/2022).

1. Sektor freelancing di Indonesia mengalami perkembangan menjanjikan

cohive.space

Ryan menyebutkan, berkembangnya popularitas dan penerimaan terhadap sistem kerja jarak jauh yang semakin dipicu oleh adanya pandemik ini ternyata ikut memberikan kabar gembira bagi sektor freelancing.

Biro Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya peningkatan jumlah pekerja paruh waktu atau freelancer. Per Agustus 2020, terdapat setidaknya 33,34 juta orang Indonesia yang bekerja secara paruh waktu atau sebagai freelancer, meningkat sebesar 4,32 juta atau setara dengan 26% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan minat sebagai freelancer ini berpotensi untuk terus meningkat di masa depan.

Menilik lebih jauh terkait potensi bisnis di sektor freelancing, Sribu, Ryan mengatakan, melihat bagaimana sektor freelancing di Indonesia telah mengalami perkembangan yang positif dan cukup menjanjikan selama 10 tahun terakhir.

Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah freelancer dan jumlah klien/perusahaan yang menggunakan jasa freelancer melalui platform Sribu. Selain itu, kami juga secara konsisten membukukan pertumbuhan pendapatan rata-rata 15% per tahun.

"Kami melihat bahwa di masa depan, sektor freelancing di Indonesia akan semakin cerah dan ekosistemnya akan semakin solid. Dari sisi supply peminat freelancer akan terus meningkat seiring semakin nyamannya orang bekerja dengan sistem kerja jarak jauh yang lebih fleksibel dan #HumanFriendly," ujar dia.

2. Digitalisasi menjadi kunci membuka potensi pasar freelancing

Ilustrasi digitalisasi (marketeers)

Dia menyebutkan, besarnya potensi industri freelancing yang terus bertumbuh ini memerlukan adanya platform dan infrastruktur pendukung yang memungkinkan terciptanya ekosistem yang kondusif untuk semua pihak yang terlibat.

“Sekitar sepuluh tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2011, kami memulai Sribu sebagai wadah untuk memfasilitasi industri freelancing yang kami yakini akan terus berkembang pesat. Sebagai situs freelancing terdepan di Indonesia, misi kami adalah untuk membantu para pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi bisnis mereka melalui pemberdayaan freelancer berkualitas yang telah terkurasi,” ungkap Ryan.

Berita Terkini Lainnya