Pimpinan Ponpes se-Priangan Timur Dukung Gus Muhaimin Maju di Pilpres 2024
Luncurkan dan bedah buku Gus Muhaimin Man Huwa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times -Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhamin selama ini dikenal sebagai sosok politisi santri yang berkiprah dalam kancah politik tanah air.
Politisi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kookesra) dikenal luas oleh masyarakat terutama kalangan nahdiyin.
Kiprah Gus Muhaimin di panggung politik tanah air semakin melejit seiring dengan keberhasilannya mendorong sejumlah kebijakan yang pro terhadap dunia pendidikan terutama pesantren, seperti UU Pesantren, ditetapkannya Hari Santri Nasional, hingga disahkannya Perpes yang mengatur dana abadi pesantren.
Gus Muhaimin juga digadang-gadang akan maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang. Deklarasi dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk dirinya maju di Pilpres 2024 menggema di sejumlah daerah di Indonesia.
Lalu siapa sesungguhnya Gus Muhaimin ini? jawaban untuk pertanyaan ini di jawab oleh Pimpinan Pondok Pesantren Raudatul Mutaalimin Kota Tasikmalaya KH Ate Musodiq Bahrum dalam buku berjudul risalah "Gus Muhaimin Man Huwa".
1. Bedah Buku Gus Muhaimin Man Huwa
KH Ate menerangkan risalah Gus Muhaimin Man Huwa ini ditulis agar dapat mendekatkan
publik atau masyarakat terhadap figur Gus Muhaimin, sebagaimana pepatah tak kenal, maka tak akan bersarang rasa sayang.
"Ada 4 latar belakang saya membuat buku Gus Muhaimin Man Huwa ini, pertama bagaimana santri se Indonesia, pesantren se-Indonesia supaya mahabbah atau cinta kepada Gus Muhaimin, Mahabah kepada pendiri Nahdlatul ulama," kata KH Ate Musodiq Bahrum dalam bedah Buku Gus Muhaimin Man Huwa di Pondok Pesantren Cilendek Tasikmalaya, Sabtu, 26 Maret 2022.
"Kedua, Mujahadah sungguh-sungguh kita ingin punya presiden, mengapa harus mujahadah karena sifat Allah juga ada sifat Al-Kohar artinya memaksa dan berdoa bagaimana beliau supaya jadi presiden. Ketiga, Musarokah, bersama-sama ulama jawa barat santri ingin punya presiden 2024. Musarokah juga bisa diartikan koalisi, bagaimana ulama se-Jawa Barat ingin punya preside. Dan Keempat, murokobah, bisa lebih dekat kalau punya presiden dari warga santri dari pesantren," sambungnya.
KH Ate menginginkan buku Gus Muhaimin yang ia tulis bisa dipebanyak, untuk disebar ke 500 pesantren yang ada di Priangan Timur.
"Di Priangan Timur ada 500 pesantren, nantinya 500 pesantren ini jadi juru bicara Gus Muhaimin," ujarnya.