TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nico Siahaan Berharap Otoritas Selandia Baru Bisa Hukum Berat Pelaku

Bangsa Indonesia ikut berduka dan mengutuk keras

(Anggota DPR Komisi I Nico Siahaan) www.instagram.com/@junicosiahaan

Bandung, IDN Times - Tragedi aksi penyerangan umat Muslim oleh teroris di masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3) menyisakan banyak kepedihan. Tindakan pelaku yang membabi-buta menembaki jamaah di dalam masjid An Noor di nilai tindakan pelanggaran hak asasi kemanusiaan.

Kecaman aksi teror tidak hanya muncul dari luar negeri. Sejumlah politisi di dalam negeri ikut berkomentar mengenai aksi keji yang terjadi Jumat(15/3), lalu.

Seperti yang diungkapkan Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Junico BP Siahaan atau yang akrab disapa Nico Siahaan. Dirinya mengutuk aksi penembakan yang terjadi di dua masjid yang ada di Selandia Baru pada Jumat(15/3). Menurutnya, perbuatan tersebut sangat keji dan tidak berperikemanusiaan.

"Penembakan di dua masjid di Selandia Baru sangat keji dan mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Otoritas Selandia Baru harus segera mengusut tuntas", ujar Nico, di Bandung, Minggu (16/3).

1. Lawan segala bentuk terorisme

IDN Times/Sukma Shakti

Nico yang saat ini kembali maju menjadi Caleg DPR RI dari dapil Jabar I (Kota Bandung - Kota Cimahi) juga meminta agar semua pihak sama-sama menolak bentuk terorisme apapun sifatnya. Persaudaraan dalam kemanusiaan adalah hal utama yang harus dikedepankan.

"Bung Karno dalam pidato 1 Juni tentang Pancasila sudah menegaskan bahwa Indonesia berdiri di atas dasar internasionalisme atau perikemanusiaan. Yakni Persaudaraan sesama bangsa dan antar bangsa. Sehingga teror terhadap kemanusiaan, terhadap identitas seseorang, atau hate crime adalah musuh bersama, tutupnya.

2. Penembakan di Selandia Baru pelanggaran HAM

IDN Times/Yogi Pasha

Hal senada juga diutarakan oleh Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf untuk Jawa Barat Dedi Mulyadi mengutuk penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru. 

Dedi mengatakan dirinya mengecam keras penembakan yang menewaskan setidaknya 49 orang tersebut. Menurutnya perbuatan menghilangkan nyawa seseorang tidak diperbolehkan. 

"Tentunya peristiwa itu merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Atas nama apapun dan demi apapun, saya mengutuk kejadian tersebut," ujar Dedi.

Selain itu, Dedi melanjutkan, perbuatan semacam itu hanya dilakukan oleh orang yang sudah kehilangan nalar kemanusiaan. 

"Itu merupakan peristiwa biadab dilakukan oleh seorang manusia yang sudah kehilangan nalar kemanusiaannya," tuturnya.

3. Pejabat Polisi Selandia Baru Muslim Juga Sampaikan Duka Mendalam

Facebook/Kepolisian Selandia Baru

Tragedi aksi penyerangan umat Muslim oleh teroris di masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3) menyisakan banyak kepedihan. Tidak hanya bagi keluarga korban yang ditinggalkan tapi juga umat Muslim seluruh dunia, termasuk perwira polisi Muslim berpangkat tertinggi di Selandia Baru.

Di hadapan ratusan warga yang berkumpul di Aotea Square, di pusat kota Auckland,  Selandia Baru, Inspektur Naila Hassan, seorang pejabat dari Kepolisian Selandia Baru, menyampaikan pidatonya yang menggetarkan.

"Saya adalah seorang Muslim dan seorang pemimpin di kepolisian Selandia Baru yang punya kebanggaan, dan peristiwa di Christchruch telah membuat saya ketakutan," ujarnya dengan suara bergetar menahan tangis seperti diberitakan www.independent.ie pada Minggu (17/3).

Aksi teror di Christchurch telah merenggut 49 korban jiwa, sedangkan 48 lainnya mengalami luka-luka. Brenton Harrison Tarrant, 28, seorang warga negara Australia telah didakwa sebagai pelaku penembakan sadis dalam serangan tersebut.

Berita Terkini Lainnya