Maskara, Insentif Pemprov Jabar untuk Desa Mandiri dan Berprestasi
Sudah ada 394 unit Maskara sejak 2019
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mempertahankan kendaraan transformasi, Maskara (Mobil Aspirasi Kampung Juara).
Kendaraan berwarna putih ini sering kali muncul dan keliling di desa-desa dengan bentuk yang bisa dibuka dan ditutup serta dilengkapi alat bantu sound system.
Maskara merupakan insentif unit mobil dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk desa yang sudah berstatus mandiri dan berprestasi.
Mobil dengan konsep multifungsi tersebut difasilitasi untuk memenuhi kebutuhan primer warga desa antara lain; angkutan warga desa yang membutuhkan, antar jenazah, sarana hiburan, angkutan pertanian, perpustakaan berjalan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan apresiasi ini tidak lain adalah upaya pembangunan Jabar Juara dari Desa Juara itu terwujud dengan adanya fasilitas yang bisa menggerakan kehidupan di desa.
Maskara merupakan terobosan dari Pemprov Jabar untuk menunjang kebutuhan masyarakat desa. "Jadi, mobil ini dibuat karena ada aspirasi warga yang ingin melakukan aktivitas sehari-hari bisa terbantu," katanya, Jumat (14/10).
1. Diberikan kepada desa mandiri dan berprestasi
Dia menambahkan, pandemik COVID-19 mengajarkan juga jauh dari kota itu bisa lebih baik. Jadi ada semangat tinggal di desa rejeki kota dengan bisnis mendunia.
"Itulah semangat Jawa Barat membangun desa dan selalu bersemangat melalui inovasi dan kolaborasi. Salah satunya insentif Maskara ini," tambahnya seraya mengatakan visi misi pembangunan Jawa Barat mengedepankan pembangunan desa secara maksimal.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat Dicky Syaromi mengatakan, mobil ini bisa jadi kebanggan pemerintah desa di Jawa Barat, ini tidak lain karena desa yang memiliki mobil ini berarti statusnya sudah mandiri dan berprestasi. Ini bisa bisa dimaksimalkan oleh pemdes setempat untuk memberikan pelayanan maksimal kepada warganya.
"Dengan menyandang status desa mandiri berarti ada potensi untuk dimaksimalkan baik itu potensi sumber daya alam, modal sosial dan potensi kultur sehingga desa bisa berdayaguna dan berhasilguna," ujar Dicky.