TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lepas dari Rumah Zakat, SharingHappiness.Org Luncurkan Brand Baru

SharingHappiness ingin mandiri

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Setelah empat tahun bersama Rumah Zakat dalam gerakan berbagi, lembaga pengumpul dana SharingHappiness akhirnya memilih berdiri sendiri. Keputusan itu ditandai dengan sejumlah gerakan yang dilakukan SharingHappiness dengan meluncurkan brand SharingHappiness dengan warna dan semangat baru. 

"Di moment hari Pahlawan ini, kami ingin membuat sebuah gerakan yaitu Pahlawan Kebahagiaan dengan meluncurkan speed off SharingHappiness tidak lagi bagian dari Rumah Zakat," kata Direktur Utama SharingHappiness Hamzah Fadri Ulhaq di Kota Bandung, Selasa(10/11/2020).

1. SharingHappiness hadir dengan semangat baru

IDN Times/Yogi Pasha

Hamzah menyebutkan, moment Hari Pahlawan dijadikan SharingHappiness untuk menghadirkan brand, warna, dan semangat baru untuk masyarakat. Sebab, kata dia, brand baru ini untuk menunjukan kepada masyarakat jika SharingHappiness bukan lagi bagian dari Rumah Zakat.

"Dengan brand baru ini diharapkan SharingHappiness bisa berkolaborasi dengan berbagai lembaga sosial, zakat, dan komunitas. Dimana pada awalnya banyak komunitas yang melihat SharingHappiness itu bagian dari Rumah Zakat sehingga kolaborasi agak tertutup. Tetapi, setelah speed off diharapkan bisa terbuka," kata dia.

2. SharingHappiness ingin lebih mandiri dan memiliki keleluasaan kolaborasi

IDN Times/Istimewa

Hamzah menjelaskan, keputusan Sharinghappiness untuk lepas dari Rumah Zakat adalah untuk bisa lebih mandiri dan memiliki keleluasaan dalam berkolaborasi untuk mencari donasi.

"Dengan kami speed off, kami bisa lebih mandiri. Kedua, harapan kami bisa menjadi lebih luas dalam berkolaborasi. Dengan lepas dari Rumah Zakat, lembaga zakat bisa berkolaborasi dengan kami," ujar dia.  

3. Sharinghappiness akan menjadi salah satu platform crowdfunding di Indonesia

Unsplash

Dia menyebutkan, Sharinghappiness akan menjadi salah satu platform crowdfunding di Indonesia yang berupaya untuk menghubungkan calon donatur dengan calon penerima manfaat melalui Sharinghappiness.com. 

Menurut dia, Sharinghappiness sebenarnya sudah hadir sejak 2016 lalu. Namun, kehadiran Sharinghappiness masih bergabung dengan Rumah Zakat.

"Penggalangan dana secara online belakangan ini semakin diminati oleh masyarakat. Selain mudah, donasi online juga dianggap telah berhasil menyebarkan kampanye secara efektif dan efisien dengan menggunakan kemajuan teknologi saat ini," ungkap dia.

4. Incar millennial untuk saling membantu sesama

Dok. IDN Times

Hamzah mengungkapkan, Sharinghappiness akan terus mengembangkan pengumpulan dana dari para donatur yang millennial. Menurut dia, millennial merupakan kelompok potensi yang bisa diajak untuk saling membantu.

"Kenapa millennial? Karena, Sharinghappiness adalah platform penggalangan dana secara crowdfunding, nah kalangan millennial ini sudah mengenal akses digital, internet. karena itu, kami mengincar millennial," kata dia. 

Berita Terkini Lainnya