TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Konsep Harm Reduction Bisa Diterapkan pada Produk Tembakau Alternatif

Inovasi produk mampu mengurangi risiko kesehatan masyarakat

biostandups.com

Bandung, IDN Times - Konsep pengurangan risiko (harm reduction) dalam kesehatan publik merupakan pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi risiko kesehatan dan sosial yang terkait dengan kebiasaan atau penggunaan zat tertentu dengan memberikan alternatif lebih baik yang dapat menjadi pilihan, terutama jika berhenti total sulit dilakukan.

Pendiri dan Ketua Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia, Achmad Syawqie menjelaskan, konsep pengurangan risiko sudah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti sabuk pengaman, airbag, helm, dan garam rafinasi.

1. Tembakau alternatif bisa menerapkan konsep pengurangan resiko

Google

Selain itu, penerapan konsep pengurangan risiko juga diaplikasikan pada produk tembakau alternatif. Hal ini terjadi lantaran permasalahan kesehatan terkait kebiasaan merokok masih mengkhawatirkan.

Selama satu dekade terakhir, beragam produk tembakau alternatif mulai muncul di pasaran di antaranya seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, snus, dan kantung nikotin.

“Produk tembakau alternatif yang menerapkan konsep pengurangan risiko memiliki potensi untuk menjadi pilihan bagi perokok dewasa mengurangi risiko kesehatan dengan beralih sepenuhnya. Sejumlah kajian ilmiah luar negeri juga telah membuktikan bahwa produk ini memang jauh lebih rendah risiko kesehatan dibandingkan dengan rokok konvensional. Inovasi ini bisa menjadi solusi bagi permasalahan rokok di Indonesia,” ujar Syawqie dalam rilis yang diterima IDN Times, Minggu(29/11/2020). 

2. Lembaga kesehatan dunia sudah banyak gunakan konsep risiko kesehatan

Ilustrasi Minum Air (IDN Times/Mardya Shakti)

Sejumlah penelitian ilmiah, seperti Public Health England dan German Federal Institute for Risk Assessement (BfR), menyimpulkan bahwa rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok.

UK Committee on Toxicology (COT), bagian dari Food Standards Agency, juga menyimpulkan secara positif bahwa produk tembakau yang dipanaskan mengurangi bahan kimia berbahaya sebesar 50 hingga 90 persen daripada rokok.

3. YPKP bersama Unpad lakukan penelitian produk tembakau alternatif di Indonesia

Ilustrasi Penelitian Ilmiah (IDN Times/Mardya Shakti)

Meski demikian, pada awal kehadirannya di Indonesia, produk tembakau alternatif menuai pro dan kontra karena minimnya informasi akurat dan penelitian dalam negeri. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran (Unpad) bersama dengan YPKP Indonesia secara independen menginisasi penelitian untuk mengetahui profil risiko produk tembakau alternatif.

“Saat itu kami menjadi pioneer penelitian produk tembakau alternatif di Indonesia. Penelitian pertama kami menemukan bahwa uap hasil pemanasan dari cairan e-liquid pada rokok elektrik mengandung kontaminan yang lebih rendah dari asap rokok,” katanya.

Penelitian tersebut disambut baik oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan pelaku industri. YPKP juga secara proaktif menyampaikan temuan tersebut kepada Pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun regulasi yang tepat untuk produk ini.

YPKP juga melakukan penelitian lanjutan mengenai tingkat genotoksik di sel dalam tubuh dengan menghitung jumlah mikronukleus pada sel epitel mukosa bukal pada bagian rongga mulut. Hasil penelitian menunjukkan pengguna rokok elektrik memiliki jumlah sel mikronuklei yang signifikan lebih rendah dibandingkan dengan perokok dan efek genotoksik terhadap sel mukosa bukal pengguna rokok elektrik lebih rendah dibanding rokok.  Fakta ini menjadi pendorong YPKP Indonesia dalam melakukan penelitian untuk dapat memberikan informasi yang akurat untuk tujuan kesehatan masyarakat.

“Kami secara terbuka mengajak para pemangku kepentingan utama, seperti Pemerintah melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan juga Kementerian Kesehatan serta pelaku industri untuk dapat melakukan kajian yang lebih mendalam di dalam negeri,” ujarnya.

Berita Terkini Lainnya