Kisah Sukses Petani Millennial Jabar Budidaya Madu Teuweul
Bangkit di tengah pandemik COVID-19 di Jabar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Program petani millennial yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dinilai banyak memberi manfaat bagi generasi muda. Selain mampu membangkitkan semangat bertani, hal inipun memberi informasi dan teknologi terbaru bagi petani muda yang sudah lebih dulu aktif.
Salah satunya dirasakan Amar Thohir (39), pemuda dari Desa Bojong, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan. Dia memilih menggeluti pekerjaan sebagai petani budidaya lebah teuweul (Trigona Itama) yang menghasilkan banyak produk unggulan, salah satunya Makun alias Madu Kuningan.
Atas keberhasilannya ini, Amar pun dinobatkan sebagai salah satu Petani Millennial Jawa Barat yang sukses di bidangnya. Amar menceritakan awal mula ketertarikannya menjalani usaha madu teuweul ini.
Tepatnya saat awal masa pandemik COVID-19 tiga tahun lalu, Amar yang juga aktif sebagai pegiat sosial di komunitas Jaring Pengaman Ummat (JPU) Kuningan melihat banyak masyarakat mencari obat alternatif untuk menguatkan imun tubuh agar tidak terpapar virus corona.
"Salah satunya madu. Seperti diketahui, dalam Alquran ataupun hadits Nabi Muhammad SAW memberikan keterangan akan khasiat madu yang dapat menyehatkan tubuh sekaligus sebagai obat yang menyembuhkan berbagai penyakit," katanya, Selasa (30/5).
1. Manfaatkan lahan yang ada untuk mulai usaha
Di lahan pekarangan belakang rumahnya yang berukuran hanya 4x6 meter, Amar pun memulai usaha budidaya madu teuweul yang dikenal sebagai lebah tanpa sengat alias stingless bee. Berbekal ilmu seadanya, Amar mengawali usahanya dengan 20 stup atau kandang lebah.
Setelah mengikuti program Petani Millennial, Amar pun lebih serius dalam menggeluti usaha barunya itu. Bersama lima mitra petani lebah lainnya, Amar kini telah mempunyai sekitar 150 kandang lebah teuweul dengan produksi madu yang melimpah.
Selain menghasilkan madu asli yang berkhasiat untuk kesehatan, Amar juga mengembangkan sejumlah produk turunan dari madu teuweul tersebut seperti kopi madu, mahabbats alias madu habbatussauda, propolis hingga sabun dan lilin aroma terapi.
"Dari budi daya madu teuweul ini tidak ada yang terbuang. Selain menghasilkan madu yang kita jual dengan merk dagang Makun alias Madu Kuningan, kami juga punya sekitar 20 produk turunan dari madu ini seperti Mahabbats, kopi madu, propolis hingga sabun dan lilin," ujar Amar.