TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hadiri Haul di Cirebon, Airlangga: Pandemik COVID-19 Terkendali

Ketua DPD Golkar Jabar damping Airlangga

IDN Times/Istimewa

Cirebon, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, didampingi Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Tubagus Ace Hasan Syadzily, hadiri kegiatan Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet di Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Sabtu malam (6/8/2022).

“Alasan saya datang ke sini karena sebagai menteri yang mendapat mandat menangani pandemik COVID-19, saya ingin melihat langsung ke lapangan bahwa pandemik sudah pulih. Alhamdulillah karena dukungan para habaib, ulama dan pondok pesantren kita menjadi negara yang berhasil menangani COVID-19,” kata Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Gokar saat memberikan sambutan pada acara Haul yang dihadiri ribuan warga itu.

1. Indonesia mampu menghadapi situasi geopolitik global dan memperbaiki perekonomian

IDN Times/Istimewa

Airlangga mengatakan, meskipun situasi geopolitik global kini sedang tidak baik, iklim juga sedang memperhatikan, pandemik dengan segala varian barunya masih terus mengancam. Indonesia justru bisa menghadapinya dan ekonomi mulai pulih sekalipun harus menggunakan cara dan kebijakan berbeda seperti di negara lain.

“Dalam menangani pandemik COVID-19 kita menggunakan pola injak gas dan rem yang seimbang. Sehinga rakyat masih bisa bekerja, pabrik tidak ditutup dan ekonomi bisa tetap berjalan,” sambung Airlangga.

2. Dunia sedang menghadapi black swan

Seorang pria mengucapkan selamat tinggal kepada putrinya melalui jendela bus selama evakuasi penduduk lokal ke Rusia, di kota Donetsk yang dikuasai pemberontak, Ukraina, Sabtu (19/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Alexander Ermochenko.

Airlangga menjelaskan, dunia sedang menghadapi ketidakpastian baru atau black swan. Hal ini karena perang Rusia-Ukraina. Black swan artinya peristiwa tak terduga yang melampaui apa yang biasanya diharapkan dari suatu situasi dan memiliki konsekuensi cukup parah. Akibatnya pertumbuhan ekonomi global melambat menjadi 4,1 persen sampai 4,5 persen tahun ini.

Berbagai faktor ketidakpastian itu antara lain akibat munculnya varian baru COVID-19, disrupsi rantai pasok global dan konflik geopolitik Rusia-Ukraina termasuk soal ketegangan yang terjadi belakangan di laut Cina Selatan.

“Salah satunya karena doa para ulama kita masih optimistis, pertumbuhan ekonomi kita tetap stabil diangka 5,2 persen,” kata Airlangga yang juga didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Watimpres Agung Laksono dan sejumlah fungsionaris Partai Golkar lainnya.

Berita Terkini Lainnya