Gandeng Kemenparekraf, Astra Kembangkan 25 Desa Wisata di Indonesia
Sandiaga inginkan desa wisata maju ke tingkat dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - PT Astra International Tbk. resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pariwasata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terkait pengembangan desa wisata. Nantinya, Astra dan Kemenparekraf akan membina dan mendampingi setidaknya 25 desa wisata di seluruh Indonesia.
Penandatangan MoU dilakukan langsung Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah dan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu saat pameran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta, Minggu (30/10/2022). Turut menghadiri penandatangan MoU, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.
1. Astra sudah kembangkan 1.060 DSA yang tersebar di 37 provinsi
Seperti diketahui, jauh sebelum berkolaborasi dengan Kemenparekraf, Astra sudah memiliki program bernama Desa Sejahtera Astra (DSA). DSA merupakan salah satu flagship program yang dirintis Astra sejak 2018 dengan fokus meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan produk unggulan desa.
Sejauh ini, sudah terdapat 1.060 DSA yang tersebar di 37 provinsi di Indonesia yang merupakan hasil kolaborasi bersama banyak pihak, di antaranya expertise, akademisi, start up, komunitas masyarakat, serta dukungan dari pemerintah.
Selama empat tahun perjalanan program DSA, Astra juga mendukung terciptanya kebermanfaatan di masyarakat seperti penambahan 20.370 tenaga kerja baru dan mendukung terciptanya eskpor produk unggulan desa. Terdapat 110 jenis produk unggulan dari 290 DSA yang berhasil diekspor dengan total nilai transaksi sebesar Rp58,72 miliar sejak 2019.
Selain itu, dalam perjalanannya juga, proses pengembangan produk siap ekspor dilakukan melalui beberapa klaster. Empat klaster DSA per Oktober 2022 di antaranya klaster kopi 91 desa; klaster agrikultur, olahan, pertanian, peternakan 540 desa; klaster perikanan dan kelauatan 201 desa; dan klaster wisata, kriya, budaya 228 desa.