Gadjah Society NFT, Lestarikan Konservasi Gajah dengan Ethereum Blockchain
NFT pertama Indonesia yang fokus pada isu konservasi alam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Upaya pelestarian satwa gajah kini tak cuma bisa dilakukan dengan cara konvensional. Dengan adaptasi teknologi mutakhir, setiap orang dapat berkontribusi melalui karya dan apresiasi atas karya digital.
Semangat konservasi terhadap satwa ini menjadi salah satu hal yang diusung Gadjah Society NFT, sebuah proyek NFT yang digawangi anak-anak muda pelaku ekosistem crypto blockchain di Kota Bandung.
Gadjah Society NFT merupakan proyek sosial yang mempertemukan seniman dan kolektor non fungible token/NFT dalam sebuah wadah untuk bertransaksi dan berjejaring. Tak sekadar melalui gubahan dan apresiasi karya, Gadjah Society NFT juga hendak berkontribusi secara langsung kepada komunitas lewat upaya pelestarian atawa konservasi satwa gajah.
1. Memberikan 10 persen royalti penjualan aset NFT dari kolektor
Skemanya, Gadjah Society NFT bakal memberikan 10% dari royalti penjualan aset NFT yang dibeli oleh kolektor. Apabila 100 NFT sudah terjual, persentase royalti naik menjadi 20-40%.
"Pada mulanya proyek Gadjah Society NFT ini dibangun sebagai bentuk dukungan kami terhadap artist dan komunitas NFT. Namun tidak hanya itu, kami ingin terlibat lebih jauh secara positif dan memberi dampak lebih di dunia nyata. Karena itu kami menjadikan Gadjah Society NFT sebagai social project di mana kami mendukung konservasi-konservasi hewan gajah," kata Founder sekaligus Project Lead Gadjah Society NFT, Muhammad Fauzan Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat(18/2/2022).