Bawaslu Jabar: Pilkada Langsung Masih Efektif di Indonesia
Tapi diperlukan peningkatan pengawasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat menilai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung di Indonesia masih efektif dilakukan. Lembaga pengawas pemilu ini tidak sepakat jika pelaksanaan pilkada dikembalikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih seperti wacana yang dikeluarkan pemerintah.
"Kami secara institusi pelaksana pemilu, menilai bahwa pilkada langsung ini masih efektif," kata Ketua Bawaslu Jabar Abdullah Dahlan, usai membuka Seminar Bawaslu dan Keadilan Pemilu, dengan tema "Penegakan Hukum Pemilu yang Berkeadilan: Evaluasi Pemilu 2019 dan Proyeksi Pilkada 2020" di Kota Bandung, Kamis (19/12).
1. Perlu adanya peningkatan pengawasan politik uang dan politik transaksional
Pemilihan kepala daerah 2020 di Jawa Barat menjadi tantangan besar di tengah adanya kalangan yang meragukan proses Pilkada langsung. Terutama pengalaman pelaksanaan Pilkada yang terjadi pada 2019, lalu.
Karena itu, Bawaslu Jabar menemukan sejumlah catatan dan perbaikan yang harus dilakukan untuk menyukseskan Pilkada Serentak 2020 lebih baik. Menurut Abdullah, beberapa catatan yang perlu diperbaiki ke depannya demi penegakan hukum pemilu yang berkeadilan misalnya praktik politik uang dan politik transaksional.
“Penataan untuk perbaikan itu perlu kita lakukan. Di beberapa isu Pilkada, Bawaslu ingin mengawal agar Pilkada ini memang secara prosedur tahapan semua taat asas undang-undang. Di seluruh tahapan akan kita kawal dan kontestasi yang kita bangun adalah kontestasi yang jujur dan adil,” ungkap Abdullah.