Anime dan Gaming Startup HaluApp Pertemukan Brand dengan Kreator Gen-Z
Summit untuk kreator Gen-Z di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Aktif sejak Januari 2023, HaluApp adalah marketplace online berbasis web dan app yang menghubungkan para kreator independen dan konsumen Gen Z untuk menjual, berdagang, dan berbelanja beragam barang dan layanan digital, terutama di bidang entertainment dan lifestyle retail.
Di sisi yang sama, platform ini bertujuan untuk memberikan jalan bagi brand global dan lokal untuk memperluas jangkauan dan menjalin kemitraan dengan para kreator terpercaya di Indonesia. HaluApp merupakan gagasan dari tiga founder kelahiran Surabaya yang sebelumnya bekerja di Amartha Finance, Google, Uber, dan TikTok di Asia Pasifik.
Untuk merayakan basis pengguna awal yang setia dengan platform ini, para Founder HaluApp – Andree Wijaya, Marcell Tee, dan Yoshi Gondokusumo mengadakan annual summit bertema game dan anime untuk para kreator dan mitra brand pada Oktober ini.
Tidak seperti festival kebanyakan, ini akan menjadi pertama kalinya platform teknologi Indonesia menyelenggarakan acara gala di H Superclub di kawasan pusat bisnis SCBD Jakarta.
1. Platform bagi para pembuat dan pengguna setia Gen Z
Dari data yang terlampir, HaluApp dilaporkan memiliki lebih dari 3.800 pembuat konten independen dan lebih dari 15.000 userbase. Terlebih lagi, pengguna berusia antara 18 dan 35 tahun menyumbang 90 persen dari demografis platform. Rata-rata pengguna HaluApp menghabiskan lebih dari 200 ribu rupiah untuk setiap satuan barang dan jasa digital di platform tersebut.
“Gen Z di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan selama pandemi ini. Hampir semuanya hadir secara online, dan transaksi digital sudah menjadi hal yang lumrah. Di antara perdagangan e-commerce yang makin ramai, perekonomian jasa kreatif menjadi sebuah penopang yang ingin kami dukung. Value-added services economy, atau ekonomi jasa bernilai tambah, tergolong amat beragam dan terfragmentasi, hingga menyumbang lebih dari 45 persen komposisi GDP Indonesia berdasarkan data World Factbook,” jelas Wijaya.
Sementara itu, Marcell Tee mengatakan, kreator kini masih mengandalkan trade events di akhir pekan, menjawab SMS individu di Instagram dari brand, hingga memenuhi pesanan melalui formulir yang diisi tangan dan email. Infrastruktur yang ada tidak membuat pekerjaan para kreator independen menjadi mudah. Itu memakan waktu dan tidak produktif.