Berumur Satu Abad, Ini 5 Fakta Menarik Seputar Observatorium Bosscha

Pernah jadi tempat syuting Film Petualangan Sherina!

Observatorium menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan gedung yang dilengkapi alat-alat (teleskop, teropong bintang, dan sebagainya) untuk keperluan pengamatan dan penelitian ilmiah tentang bintang dan sebagainya. 

Salah satu observatorium yang bisa kamu temukan di Indonesia adalah Observatorium Bosscha yang berlokasi di Bandung. Sudah beroperasi tepat seabad pada tahun 2023, observatorium ini sudah berkontribusi banyak dalam memajukan ilmu astronomi di Indonesia dan masih beroperasi hingga sekarang.

Observatorium yang telah menjadi landmark bagi Bandung Utara dalam seratus tahun terakhir ini memiliki beberapa fakta menarik yang harus kamu ketahui, berikut diantaranya!

 

1. Observatorium modern tertua di Indonesia dan Asia Tenggara

Berumur Satu Abad, Ini 5 Fakta Menarik Seputar Observatorium BosschaPrangko 100 tahun Observatorium Bosscha (itb.ac.id)

Observatorium Bosscha atau yang dahulu dikenal sebagai Bosscha Sterrenwacht, merupakan observatorium modern tertua di Indonesia. Didirikan sejak tahun 1923, ini berarti di tahun 2023 Observatorium Bosscha sudah berumur tepat satu abad.

Observatorium ini dibangun oleh Perhimpunan Astronomi Hindia Belanda atau Nederlandsch Sterrenkundige Vereniging (NISV) yang dibentuk pada tanggal 12 September 1920 dengan tujuan utama membangun observatorium astronomi pertama di Hindia Belanda dan memajukan ilmu astronomi. Tujuan NISV ini akhirnya terwujud dengan didirikannya Observatorium Bosscha pada tanggal 1 Januari 1923.

2. Nama observatorium ini diambil dari nama seorang tuan tanah kebun teh di Malabar

Berumur Satu Abad, Ini 5 Fakta Menarik Seputar Observatorium BosschaK.A.R. Bosscha (wikimedia.org)

Bosscha atau bernama lengkap Karel Albert Rudolf Bosscha, ia merupakan seorang tuan tanah di Malabar dan seorang pemerhati ilmu astronomi. Dengan kekayaan yang ia miliki, Bosscha menjadi donatur terbesar dalam proyek pembangunan observatorium dan pembelian teropong bintang yang menjadi tujuan utama dari NISV.

Atas kontribusinya tersebut nama Bosscha kemudian diabadikan menjadi nama observatorium yang kini sudah berumur satu abad dan masih digunakan untuk penelitian astronomi di Indonesia. 

Bosscha meninggal pada 26 November 1928, beberapa saat setelah dianugerahi penghargaan Warga Utama Kota Bandung oleh pemerintah kota saat itu dan sayangnya ia tidak sempat mengamati bintang dari observatorium ini karena teleskop yang dipesan masih dalam perjalanan. 

3. Arsitektur Gedung Koepel

Berumur Satu Abad, Ini 5 Fakta Menarik Seputar Observatorium BosschaFoto dari udara Gedung Teleskop Zeiss tempo dulu (bosscha.itb.ac.id)

Observatorium Bosscha terdiri dari beberapa bangunan, namun terdapat satu bangunan ikonik dan menjadi landmark Bandung Utara selama satu abad terakhir ini yaitu Rumah Teleskop Zeiss atau Gedung Koepel. Sesuai dengan namanya, gedung berkubah dengan bentuk bangunan silinder ini merupakan rumah bagi Teleskop Zeiss yang merupakan teleskop terbesar dan tertua di Observatorium Bosscha. 

Bangunan ini dirancang oleh K. C. P. Wolff Schoemaker yang merupakan salah satu guru Ir. Soekarno saat menimba ilmu di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB). Menghadap ke timur dan terdiri, gedung ini dua bagian yakni bagian pintu masuk dan sebuah ruang tempat teropong. Pada bagian kubah terdapat celah yang bisa membuka dan menutup serta dapat diputar ke segala arah untuk tujuan pengamatan. Kubah ini memiliki berat 56 ton dengan diameter 14,5 meter dan terbuat dari baja tebal 2 milimeter.

4. Observatorium Bosscha dalam budaya populer

https://www.youtube.com/embed/IuNGYyKiQFc

Observatorium Bosscha menjadi salah satu latar utama di film "Petualangan Sherina". Film musikal anak-anak yang sekuelnya akan segera tayang pada September 2024 ini merupakan salah satu film tersukses di awal tahun 2000 an dan menjadi film yang memorable bagi anak-anak di masa tersebut.

Medley lagu tema film "Petualangan Sherina" ini pernah dinyanyikan ulang oleh Luthfi Aulia dan Mentari Novel pada tahun 2019 dan berkolaborasi dengan Observatorium Bosscha sebagai kampanye agar observatorium ini bebas dari polusi cahaya. Mereka juga menampilkan beberapa tempat ikonik dalam film ini, termasuk Observatorium Bosscha. 

Di "Petualangan Sherina 2" yang tayang September 2024, Observatorium Bosscha juga kembali muncul dalam salah satu MV untuk lagu tema berjudul "Mengenang Bintang". 

Pada serial televisi "The Amazing Race 23" yang tayang di Amerika Serikat pada 2013, Observatorium Bosscha juga menjadi pemberhentian di babak ke 9. Episode yang memunculkan latar Observatorium Bosscha ini masuk beberapa nominasi di Emmy Award 2014.

Selanjutnya, film "Pengabdi Setan 2" yang tayang pada tahun 2022 juga memunculkan bangunan yang jika dilihat sekilas mirip dengan Observatorium Bosscha. Meski pihak observatorium dalam sosial medianya membantah tidak dilibatkan dalam pembuatan film  dan Joko Anwar sebagai sutradara tidak pernah menyebutkan secara spesifik tempat dalam film tersebut, namun dari bentuk arsitekturnya jelas akan mengingatkan siapa saja yang menonton pada observatorium ini.

5. Kamu bisa berkunjung ke Observatorium Bosscha

Berumur Satu Abad, Ini 5 Fakta Menarik Seputar Observatorium BosschaTeleskop Zeiss, Observatorium Bosscha (bosscha.itb.ac.id)

Buat kamu yang suka dengan astronomi dan tertarik untuk mengunjungi Observatorium Bosscha, tempat ini bisa kamu kunjungi baik itu berkelompok maupun individu dengan mendaftar terlebih dahulu. Program kunjungan publik di Observatorium Bosscha dilakukan setiap hari Sabtu dan terdiri dari dua sesi dengan jumlah pengunjung setiap sesi maksimal 50 orang.

Kamu yang ingin mengikuti program kunjungan publik ini bisa mendaftar di website resmi Observatorium Bosscha. Pendaftaran hanya bisa dilakukan dilakukan hari Senin sampai Kamis dari jam 09.00-15.00 WIB dengan biaya kunjungan Rp50 ribu. Sebaiknya kamu segera melihat website observatorium ini jauh-jauh hari sebelum waktu kunjungan karena selalu penuh. 

Berlangsung selama kurang lebih 1 hingga 1,5 jam dengan didampingi pemandu, pengunjung akan diajak ke Gedung Teropong Zeiss serta mempelajari sejarah observatorium ini. Selain itu, jika cuaca memungkinkan kamu juga mungkin akan diajak melihat matahari langsung menggunakan teleskop. Jika cuaca sedang tidak cerah, maka pemandu hanya akan memperlihatkan video dan gambar matahari dari video dan gambar matahari dari pengamatan landas layang (space based).

Nah, itulah beberapa fakta menarik dari Observatorium Bosscha. Tidak hanya mempunyai sejarah panjang selama satu abad, observatorium ini juga sudah berkontribusi banyak dalam memajukan astronomi di Indonesia dan ternyata bisa kamu kunjungi juga. Apa kamu tertarik berkunjung ke observatorium ini? 

Agithyra Nidiapraja Photo Community Writer Agithyra Nidiapraja

https://www.instagram.com/veerapracha/

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau
  • Yudha
  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya