Wali Kota Cirebon Tengahi Perebutan Kekuasaan Keraton Kesepuhan
Wali Kota hanya sebatas mempertemukan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cirebon, IDN Times - Wali Kota Cirebon berniat memediasi kisruh di Keraton Kasepuhan, antara Raden Rahadjo Djali dan Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat, Sultan Kasepuhan Cirebon. Upaya itu dilakukan setelah Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis bertemu dengan Rahadjo.
Menurut Azis, Rahardjo menyampaikan maksud dan tujuannya perihal masa depan Keraton Kasepuhan Cirebon. Pada kesempatan itu wali kota hanya mendengarkan apa yang disampaikan Rahardjo.
"Saya sudah mendengarkan penyampaian tentang itu. Saya selaku kepala daerah memiliki kewajiban untuk menjaga kelestarian keraton yang ada di Cirebon," kata Azis di Kota Cirebon, Selasa (30/26).
1. Ingin menengahi masalah
Menurutnya, pemerintah daerah Kota Cirebon hanya bisa menengahi masalah yang terjadi. Dia mengaku hanya bisa memfasilitasi pertemuan kedua belah pihak tanpa harus mencampuri urusan internal keraton. Kendati demikian, berkaitan keberadaan cagar budaya di area keraton, pemerintah daerah punya kewajiban untuk melestarikannya.
Azis mengaku hanya berupaya mempertemukan kedua belah pihak tanpa ikut bermusyawarah tentang masalah yang sedang dialami di internal Keraton Kasepuhan. Dengan begitu, dia berharap ada titik cerah untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di keraton tertua di Cirebon tersebut.
"Jangan sampai ada konflik. Kami tidak berbicara banyak (tentang masalah ini)," tutur Azis.
Baca Juga: Viral Pria Mengaku Kuasai Keraton Kasepuhan Cirebon, Ini Sikap Sultan
Baca Juga: Ada Oknum Mengaku Sultan, Keraton Cirebon Lapor Polisi
Baca Juga: Berdoa di Tradisi Dlugdag, Sultan Cirebon Minta Wabah Corona Berakhir